LAJUR.CO, KENDARI – Gelaran Pra Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Pra – Musrenbang) Regional Sulawesi yang digelar di Kota Kendari, Jumat (11/3/2022), kompak mengangkat isu akselarasi pembangunan di bidang infrastruktur antar wilayah di Pulau Sulawesi. Infrastruktur dirumuskan menjadi tema sentral yang akan dibawa dalam forum Musrenbang Regional yang bakal iselenggarakan di Sulawesi Selatan dalam waktu dekat.
Kepala Bappeda Sultra Johannes Robert mengatakan, pembangunan infrastruktur yang memadai pada enam provinsi Sulawesi dijadikan prioritas mengingat Pulau Sulawesi punya posisi strategis menjadi penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan. Sokongan anggaran yang memadai dari pusat dibutuhkan agar program infrastruktur ini bisa berjalan maksimal.
Kata Robert, program infrastruktur mesti digenjot oleh Bappeda se-Sulawesi agar interkoneksi antar daerah di Pulau Sulawesi menjadi lancar. Dengan begitu, enam provinsi di Sulawesi lebih siap menerima multiplier effect dari program pemindahan ibu kota yang digaungkan Presiden Joko Widodo.
Lima provinsi diketahui ikut hadir pada Pra Musrenbang Regional Sulawesi dimana Bappeda Provinsi Sulawesi Tenggara didapuk sebagai tuan rumah. Masing-masing perwakilan Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan, perwakilan Bappeda Sulawesi Utara, Bappeda Sulawesi Tengah, Bappeda Provinsi Gorontalo, dan Bappeda Provinsi Sulawesi Barat.
Robert mengatakan Pra Musrenbang menyatukan beragam isu strategis pembangunan dari enam provinsi di Sultra yang selanjutnya akan dibahas dalam forum Musrenbang Regional Sulawesi.
“Isu strategis dari masing provinsi sampaikan secara garis besar, yang kemudian dibawa di Musrenbang Regional Sulawesi,” kata Robert di rapat Pra Musrenbang.
Selain infrastruktur, Bappeda se-Sulawesi diakui Robert masih punya pekerjaan berat diantaranya adalah mengejar target menurunkan angka kemiskinan. Khusus Provinsi Sultra angka kemiskinan tercatat mencapai angka 9,1 persen.
“Kita baru bisa menurunkan rata-rata angka kemiskinan 0,2 persen pertahun. Sepertinya berat untuk Sultra, kecuali ada dukungan dari pemerintah pusat menurunkan angka kemiskinan secara ekstrem. Memang ada sumber pertumbuhan baru, tapi baru potensi, belum bisa dikembangkan,” jelas Robert.
Hal lain yang juga dirangkum dalam Pra Musrenbang Regional Sulawesi adalah program diversifikasi bidang ekonomi, memantapkan peran Sulawesi sebagai hub perdagangan internasional di bagian timur, transformasi atau hilirisasi sumber daya alam, mendorong peran Sulawesi sebagai lumbung pangan nasional serta penguatan mitigasi bencana pada enam Provinsi di Sulawesi.
“Peningkatan capaian makro ini tentu saja harus linier dengan dukungan alokasi anggaran. Dana transfer yang turun ke Sulawesi mesti besar agar program di atas bisa terealisasi secara maksimal,” terang Robert. Adm