BERITA TERKINIHEADLINE

Jauh Panggang Dari Api! PAD Sektor Perikanan di Kota Kendari Anjlok, Hanya Rp470 Juta

×

Jauh Panggang Dari Api! PAD Sektor Perikanan di Kota Kendari Anjlok, Hanya Rp470 Juta

Sebarkan artikel ini

LAJUR.CO, KENDARI – Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor perikanan Kota Kendari diperoleh sepanjang tahu dilaporkan jauh dari target ditetapkan pemerintah. Tahun lalu, besaran income diperoleh pemerintah dari sektor perikanan hanya berkisar Rp470 juta lebih atau sekitar 48 persen dari target.

Angka PAD yang masih jauh dari harapan tersebut diungkap Kepala Dinas Perikanan Kota Kendari, Imran Ismail. Ia mengatakan, Pemkot Kendari pada tahun 2024 mematok target Rp1,1 miliar PAD dari sektor perikanan.

Fakta di lapangan hingga periode penghujung tahun 2024, target PAD tak tercapai. Mirisnya, realisasi pendapatan pemerintah di bidang perikanan berada di bawah angka 50 persen dari total target.

Baca Juga :  Rejeki Nomplok, Pelanggan Kalla Toyota Pare-Pare ini Menang Undian Grand Prize Toyota Agya

Ia mengklaim, rendahnya pencapaian PAD disebabkan kebijakan pengambilalihan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sodoha oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

“Di pertengahan tahun 2024 kemarin, sumber PAD kita yang terbesar yaitu lelang di TPI Sodoha diambil alih oleh provinsi sejak bulan Mei. Padahal, dari total target PAD sebesar Rp1,1 miliar, lebih dari Rp700 juta target berasal dari sektor ini,” ucap Imran Ismail, Senin (10/2/2025).

Ia mengatakan, pengabilalihan operasional TPI Sodoha oleh Pemprov Sultra menggerus pendapatan Pemkot Kendari di bidang perikanan. Apalagi, TPI Sodoha memberi andil terhadap realisasi PAD Kota Kendari selama ini. Sejak kebijakan tersebut dieksekusi, PAD sektor perikanan langsung anjlok.

Baca Juga :  Masyarakat Bisa Jual Minyak Jelantah ke Pertamina Rp 6.000/L, Begini Caranya

Meski dihadapkan kondisi mir8s tersebut, kata Ismail, Dinas Perikanan Kota Kendari mencoba memaksimalkan pencapaian PAD perikanan pada aset garapan lain yang potensial. Salah satunya adalah cold storage.

“Selain lelang, kami masih memiliki sumber PAD lain seperti aset cold storage dengan kapasitas 100 ton yang kita pinjam pakaikan ke koperasi dengan sistem kontrak Rp120 juta per tahun. Ada juga rumah kemasan, balai benih ikan air tawar, serta aset gudang penyimpanan yang dikelola pihak ketiga Sodoha untuk dimanfaatkan oleh koperasi,” ungkap Imran Ismail.

Dinas Perikanan berencana membuka sumber PAD baru. Salah satu strategi yang akan dijalankan adalah membentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) baru khusus untuk rumah kemasan.

Baca Juga :  PT Vale Indonesia Gelar Peringatan Bulan K3 Nasional 2025 di Sorowako, Morowali dan Pomalaa

“Kami sementara melengkapi fasilitas rumah kemasan, nanti ada UPTD baru yang sudah disetujui dan menunggu SK Wali Kota untuk pembentukannya,” kata Imran Ismail.

Rumah kemasan nantinya akan digunakan untuk membantu UMKM dalam mengemas produk perikanan agar lebih menarik dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

“Kami mencoba desain dan cetak kemasannya sesuai kebutuhan pelaku usaha, dengan harapan bisa menjadi sumber PAD baru bagi Dinas Perikanan Kota Kendari,” ujar Imran Ismail.

Laporan : Ika Astuti

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x