LAJUR.CO, KENDARI – Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebar sedikitnya 800 dosis vaksin untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) ke setra produksi sapi. Langkah ini dilakukan guna memastikan masyarakat memperoleh hewan ternak yang steril, bebas dari virus PMK jelang musim kurban.
Kepala Distanak Sultra LM Rusdin Jaya mengatakan, pihaknya rutin melakukan pengecekan ke sejumlah sentra produksi sapi dan kambing di Sultra melihat kondisi kesehatan ternak menyambut tingginya permintaan pasokan ternak pada hari raya Iduladha 2024.
Hasilnya, belum ditemukan adanya virus atau penyakit berbahaya. Kondisi hewan ternak di Sultra dikatakan masih tergolong aman dan steril dari kontaminasi virus atau penyakit berbahaya.
“Alhamdulillah steril. Aman. Kemarin terakhir kita bagi 800 dosis vaksin untuk antisipasi PMK di beberapa titik,” jelas LM Rusdin Jaya, Sabtu (31/5/2024).
Ia mengatakan, pantauan Distanak belum ada pasokan sapi maupun kambing dari luar yang masuk ke wilayah Sultra sehingga populasi hewan ternak bebas dari kemungkinan infeksi virus atau penyakit berbahaya sebagaimana daerah lain di Indonesia.
Sejak awal, oleh Kementerian Pertanian, pemerintah daerah diminta mewaspadai potensi penyebaran dua jenis penyakit hewan ternak yakni PMK dan Jembrana.
Khusus PMK, antisipasi dilakukan lewat distribusi vaksin. Sementara penyakit Jembrana belum terdeteksi sebab stok sapi untuk kebutuhan kurban di Sultra masih mengandalkan hewan dari peternakan lokal. Impor sapi dari luar nihil sehingga kemungkinan kontaminasi penyakit Jembrana sangat kecil.
Terlebih lagi, penyakit Jembrana hanya menyerang ke jenis Sapi Bali dan tidak bersifat zoonosis atau tidak menular dari sapi ke manusia. Penyakit ini juga tak akan menginveksi populasi ternak selain Sapi Bali.
“Kita masih mengandalkan swasembada produksi sapi lokal di sini. Tidak ada yang pengiriman dari luar untuk kebutuhan kurban tahun ini. Jadi aman,” tutup Rusdin Jaya. Adm