LAJUR.CO, KENDARI – Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Pesta Literasi Selebrasi ke-II Krida Duta Bahasa 2024, Selasa (19/11/2024). Acara yang berlangsung hingga 22 November 2024 tersebut mengangkat tema “Pembukaan Selebrasi Krida Duta Bahasa 2024”.
Krida Duta Bahasa adalah program yang bertujuan meningkatkan pemartabatan kebahasaan dan kesastraan. Secara nasional, program ini dilaksanakan oleh Duta Bahasa dengan koordinasi dari balai atau kantor bahasa di 30 provinsi dan Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra.
Kepala Kantor Bahasa Provinsi Sultra Dr Uniawati mengatakan, Pesta Literasi bertujuan untuk mengembangkan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing.
Kegiatan ini melibatkan aktivis literasi itu kalangan pelajar ditingkat SMA dan mahasiswa perguruan tinggi. Sejumlah lomba dan diskusi terkait peningkatan literasi, serta pemahaman tentang perlindungan bahasa daerah, khususnya bagi siswa meramaikan Pesta Literasi.
“Kita juga menampilkan program Selebrasi Duta Bahasa. Ini merupakan kelanjutan dari program yang sudah dilakukan sebelumnya,” jelas Dr Uniawati.
Selebrasi Duta Bahasa menggaet generasi muda di Sultra selaku agen perubahan dalam memasyarakatkan penggunaan bahasa negara dan bahasa daerah.
Sementara itu, Pesta Literasi bertujuan untuk memfasilitasi Duta Bahasa yang aktif dalam memasyarakatkan penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Dengan begitu para generasi muda semakin mencintai dan melestarikan bahasa daerah mereka.
Rangkaian penyelenggaraan Krida Duta Bahasa dimulai dari tahap sosialisasi dan pembinaan di berbagai sekolah, termasuk di tingkat SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Para siswa di masing-masing jenjang diberikan pembinaan untuk mempersiapkan lomba-lomba yang digelar.
Adapun Lomba-lomba yang digelar berkaitan dengan materi pembinaan yang sudah diberikan. Untuk tingkat SMP, lomba yang dilaksanakan fokus pada perlindungan bahasa daerah melalui mendongeng, khususnya menggunakan bahasa daerah Tolaki sebagai upaya kelestarian bahasa.
Sedangkan di tingkat SMA, para peserta diberikan pembinaan terkait pembuatan konten digital untuk mempopulerkan bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Konten-konten ini diharapkan dapat memberikan pengaruh positif kepada teman-teman dan lingkungan sekitar.
Di tingkat perguruan tinggi, mahasiswa diberikan pembinaan dalam bentuk pidato yang memuat materi tentang pemantapan penggunaan bahasa Indonesia.
“Kami berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan semakin melibatkan berbagai pihak untuk meningkatkan literasi dan kesadaran akan pentingnya pelestarian bahasa daerah,” ujarnya.
Laporan : Egit Regina