BERITA TERKINIKESEHATANNASIONAL

Kenali Tanda Anak Kurang Bermain: Sering Tantrum dan Tidak Percaya Diri

×

Kenali Tanda Anak Kurang Bermain: Sering Tantrum dan Tidak Percaya Diri

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi. Foto: Ist

LAJUR.CO, JAKARTA – Bermain menjadi salah satu kebutuhan anak yang harus dipenuhi. Pemenuhan hak anak untuk bermain bahkan telah termuat dalam Pasal 11 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2022.

Bukan tanpa alasan, lewat permainan, tumbuh kembang anak dapat terasah. Ia pun bisa menjadi mandiri, percaya diri, hingga berprestasi di sekolah.

“Bermain adalah kunci untuk perkembangan anak yang baik karena dapat membantu anak-anak mengasah keterampilan motorik, membangun keterampilan sosial, dan mendorong kreativitas,” kata Ken Seiter, Executive Vice President of Marketing Communications di The Toy Association, organisasi yang memelopori The Genius of Play.

Baca Juga :  BMKG Ingatkan Potensi Banjir di Tengah Ancaman Kekeringan El Nino

Sayangnya, tidak semua anak bisa mendapatkan haknya untuk bermain. Dalam sebuah studi yang dilakukan The Genius of Play terhadap 840 responden, ditemukan bahwa 75 persen anak di bawah 12 tahun kurang aktif bermain secara bebas.

Hal ini bisa berdampak pada kesehatan mental anak. Dilansir The Atlantic, kurangnya waktu bermain dapat menyebabkan si kecil sulit mengendalikan emosinya. Ia jadi lebih sering hilang kendali dan mudah tantrum.

Tak hanya itu, Profesor Psikologi di Boston College, Peter Gray, juga mengatakan anak-anak yang tidak mendapatkan waktu bermain yang cukup berpotensi mengalami gangguan kecemasan. Sebab, mereka tidak terbiasa menempatkan diri dalam situasi menantang yang biasanya hadir dalam sebuah permainan.

Baca Juga :  Pesan Ali Mazi ke ASN Guru yang Resmi Terima SK PPPK Tahun ini

Gray juga mengungkapkan bermain dapat melindungi anak-anak dari depresi karena mereka memiliki kesempatan untuk mengontrol tindakannya secara mandiri. Sehingga, kepercayaan diri akan meningkat dan kebiasaan bergantung pada orang lain pun dapat dihindari.

“Anak-anak yang tidak memiliki kesempatan untuk mengontrol tindakan mereka sendiri, untuk membuat dan menindaklanjuti keputusan mereka sendiri, untuk memecahkan masalah mereka sendiri, dan untuk belajar bagaimana mengikuti aturan dalam permainan tumbuh dengan perasaan bahwa mereka tidak mengendalikan hidup dan nasib mereka sendiri,” kata Gray.

Baca Juga :  Mantan Kajati Sultra Dicopot Usai Diperiksa Jamwas Kejagung, Status Jaksa Raimel Jesaja Juga Dicabut

“Mereka tumbuh dengan perasaan bahwa mereka bergantung pada keberuntungan dan pada niat baik serta keinginan orang lain,” tambahnya.

Waktu Ideal Anak untuk Bermain
Saat bermain, rasa ingin tahu anak akan tersalurkan karena ia dapat mengeksplorasi banyak hal. Karena itulah, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan anak-anak memerlukan waktu minimal 1 jam per hari untuk bermain sendiri.

AAP juga menyarankan agar orang tua meluangkan waktu minimal 30 menit untuk menemani anak bermain. Adm

Sumber : Kumparan.com

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x