LAJUR.CO, KENDARI β Pengalaman hidup tanpa listrik di masa kecil menjadi pengingat kuat bagi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia untuk menuntaskan persoalan ribuan desa tanpa penerangan. Kini, di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Bahlil bertekad agar tak ada lagi warga di pelosok negeri yang hidup dalam kegelapan.
Kenangan itu ia sampaikan saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (2/11/2025). Menurut Bahlil, masih banyak desa di Indonesia yang hingga kini belum menikmati aliran listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), termasuk di sejumlah wilayah Sultra.
βIni saya harus lakukan, dulu kan saya juga pernah hidup di kampung yang tidak ada listrik. Karena itu, saya tidak ingin 80 tahun ke depan masih ada saudara-saudara kita yang hidup tanpa listrik,β ujar Bahlil usai membuka Musda partai berlambang pohon beringin itu.

Sesuai arahan Presiden Prabowo, sebut Bahlil, pihaknya akan menuntaskan 5.700 desa dan 4.400 dusun di Indonesia yang belum teraliri listrik hingga tahun 2030. Khusus untuk pembangunan di Sultra, ia menargetkan penyelesaian lebih cepat, yakni pada 2026β2027, dengan total sekitar 50 desa yang menjadi fokus utama.
“Untuk Sultra, masih ada 50 desa itu saya akan selesaikan di tahun 2026 dan 2027. Ini harus kita selesaikan sebagai bentuk kehadiran negara bagi rakyatnya,” janji Bahlil.
Upaya percepatan melalui program elektrifikasi desa ini, menurutnya bukan sekadar program infrastruktur, melainkan bentuk nyata keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan begitu, kehidupan masyarakat di pedalaman Sultra akan lebih sejahtera dan produktif. Red




