LAJUR.CO, KENDARI – Mahasiswa Jurusan Ilmu Lingkungan, Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan, Universitas Halu Oleo (UHO) melakukan aksi penanaman ratusan bibit mangrove di Desa Sawapudo, Kabupaten Konawe. Selang dua hari berturut mulai Jumat – Minggu (20-22/September 2025), bibit mangrove disebar di kawasan pesisir Konawe yang mengalami abrasi. Aksi tersebut dibarengi pembentukan komunitas Remaja Sadar Iklim.
Penghijauan kawasan pesisir digagas mahasiswa UHO tersebut merupakan bagian implementasi program Pengabdian Masyarakat Terintegrasi KKN Tematik. Kegiatan itu melibatkan kolaborasi aktif masyarakat dan karang taruna setempat
Dosen Pembimbing Lapangan KKN Tematik mahasiswa Jurusan Ilmu Lingkungan UHO, Junartin Teke menyatakan inisiasi penanaman mangrove oleh para mahasiswa UHO merupakan wujud nyata penguatan ketahanan sosial dan ekologis masyarakat pesisir dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
Mangrove dipilih sebagai fokus utama kegiatan mengingat perannya yang esensial dalam menjaga stabilitas garis pantai, meningkatkan kualitas lingkungan, serta menjadi penyerap karbon yang signifikan dalam mitigasi perubahan iklim. Kegiatan penanaman ini tidak hanya bertujuan pemulihan ekosistem, tetapi juga membangun kesadaran kolektif masyarakat untuk menjaga dan merawat lingkungan secara berkelanjutan.
Sebagai bagian dari penguatan kapasitas masyarakat dan menjaga keberlanjutan program penghijauan kawasan pesisir dibentuk kelompok Remaja Sadar Iklim. Komunitas ini terdiri dari pelajar dan pemuda desa setempat.
Remaja Sadar Iklim berperan sebagai agen perubahan dalam menyebarluaskan edukasi lingkungan serta memobilisasi aksi nyata di tingkat lokal. Pembentukan kelompok ini diharapkan dapat memperkuat jejaring sosial dalam pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat yang adaptif dan responsif terhadap perubahan iklim.
“Kegiatan ini menegaskan pentingnya sinergi antara akademisi, masyarakat, dan organisasi kepemudaan dalam mengatasi permasalahan iklim yang kompleks. Melalui pendekatan kolaboratif dan edukatif, diharapkan gerakan pelestarian lingkungan dapat tumbuh berkelanjutan di tingkat desa,” jelas Juniartin.
Selain aktivitas penanaman dan pembentukan kelompok pemuda, kegiatan KKN Tematik Mahasiswa UHO mencakup sosialisasi tentang dampak perubahan iklim serta fungsi ekologis mangrove sebagai ekosistem yang strategis. Materi sosialisasi disampaikan secara partisipatif untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bagaimana mangrove dapat melindungi wilayah pesisir dari erosi, menahan gelombang laut, serta menjadi habitat penting bagi keanekaragaman hayati.
Lebih jauh, sosialisasi menekankan pada pentingnya perawatan dan konservasi mangrove, termasuk teknik pemeliharaan bibit, pengendalian kerusakan akibat aktivitas manusia, serta upaya menjaga kebersihan dan keseimbangan lingkungan pesisir. Melalui dialog terbuka, masyarakat dan Karang Taruna aktif berbagi pengalaman dan merumuskan langkah-langkah konkret yang dapat diimplementasikan secara bersama-sama.
Kegiatan ini didukung penuh oleh Pemerintah Desa Sawapudo, tokoh masyarakat, serta Karang Taruna sebagai mitra lokal yang berperan penting dalam keberlangsungan program. Kolaborasi ini mencerminkan pendekatan holistik yang mengintegrasikan aspek sosial, ekologis, dan edukatif untuk mewujudkan pembangunan pesisir yang berkelanjutan dan adaptif terhadap dinamika perubahan iklim global. Adv