LAJUR.CO, KENDARI – Komunitas Kendari Membacakan Nyaring untuk pertama kalinya ikut serta dalam perayaan World Read Aloud Day 2025 atau Hari Membacakan Nyaring Sedunia. Kegiatan edukatif tersebut dipusatkan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Peringatan Hari Membacakan Nyaring Sedunia diperingati setiap hari Rabu pertama di bulan Februari. Tahun ini, perayaannya berlangsung pada tanggal 5 Februari 2025, dan dirayakan serentak di seluruh Indonesia.
Ketua Komunitas Kendari Membacakan Nyaring Liyunk menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengenalkan pentingnya membacakan nyaring kepada anak-anak serta mengubah stigma mereka bahwa membaca adalah aktivitas yang tidak membosankan.
“Jadi disini kita pertontonkan kepada anak-anak bahwa membacakan nyaring itu adalah sesuatu yang menyenangkan untuk mereka. Selain membacakan cerita bisa dilakukan sambil main game dan bersenang-senang,” ucap Liyunk, Sabtu (8/2/2025).
Sejak 3 Februari 2025, komunitas tersebut juga telah mengadakan parade pembacaan nyaring yang melibatkan berbagai pihak. Dimana setiap hari, perwakilan dari orang tua, guru, anak-anak, dan pustakawan membacakan satu cerita yang kemudian dipublikasikan di media sosial.
Acara tersebut diikuti oleh 50 peserta dengan berbagai kegiatan, seperti Read Aloud Session, diskusi kelompok terfokus (FGD) untuk orang tua, pengumuman pemenang lomba video membaca nyaring, permainan edukatif untuk anak-anak, serta kuis untuk orang tua.
“Selain itu, hari ini juga ada book display, sesi membacakan cerita, dan pengenalan panca indera berdasarkan cerita yang dibacakan, yaitu berjudul Aku Suka Caramu karya Audelia Agustine,” tutur Liyunk.
Komunitas Kendari Membacakan Nyaring sendiri baru terbentuk pada tahun 2021. Momen kali ini menjadi tahun pertama mereka memeriahkan acara tersebut secara resmi.
“Karena Kendari Membacakan Nyaring baru muncul sekitar tahun 2021 dan ini tahun pertama kami ikut memeriahkan bersama RA (Raudhatul Athfal) Daerah , makanya baru mulai diangkat ke publik,” ungkap Liyunk.
Kedepannya komunitas tersebut akan membuka kelas membacakan nyaring untuk anak-anak SD dengan metode dialogic reading. Lewat metode ini, anak-anak dilatih membaca dan berdialog untuk melatih pemikiran analitis mereka.
Liyunk berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi euforia sesaat, tetapi juga dapat mendorong anak-anak untuk lebih mencintai buku dan aktivitas membaca.
“Mudah-mudahan, bukan hanya euforianya yang dirasakan, tapi juga pesan yang dibacakan sampai ke anak-anak. Supaya mereka jadi cinta buku, gemar membaca, dan selalu ingin mencari cerita baru karna penasaran dengan cerita yang baru,” kata Liyunk.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan komunitas Kendari Membacakan Nyaring , masyarakat dapat mengikuti akun Instagram @Kendari.membacakannyaring dan terbuka untuk umum.
Laporan : Ika Astuti