LAJUR.CO, KENDARI – Pemerintah Kota Kendari sedang mempersiapkan pelaksanaan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) ke-28 tingkat kota yang akan berlangsung pada 4 hingga 7 Februari 2025.
Jelang event tersebut, Pemkot Kendaro menggelar rapat persiapan yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari, dr. Sukirman dan dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Kendari, perwakilan Kementerian Agama, camat, kepala KUA, dan kepala pondok pesantren. Rapat khusus membahas berbagai persiapan teknis dan strategi untuk menyukseskan kegiatan tersebut.
Sekda Kota Kendari dr. Sukirman menyatakan, STQH merupakan agenda tahunan yang diharapkan dapat melahirkan generasi Qur’ani yang mampu mengharumkan nama Kota Kendari.
“Kegiatan STQH adalah agenda rutin yang kami laksanakan setiap tahun. Diharapkan dapat melahirkan Qur’ani terbaik yang mampu mengharumkan nama Kota Kendari,” ujar dr. Sukirman, Rabu (8/1/2025).
Pembukaan STQH ke-28 direncanakan berlangsung di lapangan upacara Balai Kota Kendari pada tanggal 4 Februari 2025 pukul 15:30 Wita. Selain itu, akan diadakan defile yang melibatkan perwakilan dari setiap kecamatan.
“Kami minta kepada para camat untuk menyiapkan minimal 100 orang untuk defile ini, dengan melibatkan lurah, majelis taklim, tokoh masyarakat, dan tokoh agama,” tambah Sukirman.
Panitia juga diminta untuk memastikan persiapan juri yang kompeten agar kegiatan tersebut dapat berjalan lancar. Pemerintah Kota Kendari akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mengantisipasi kebutuhan pertolongan medis bagi para peserta.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Kota Kendari Paharuddin membeberkan ada 4 cabang lomba yang dipertandingkan dalam STQH ke-28, yaitu seni baca Al-Qur’an, hafalan Al-Qur’an, tafsir Al-Qur’an, dan hadis Nabi.
“Golongan lomba terdiri dari 11 kategori, yaitu tilawah anak, tilawah dewasa, 1 juz, 5 juz, 10 juz, 20 juz, 30 juz, tafsir bahasa Arab, 100 hadis dengan sanad, 500 hadis tanpa sanad, dan tambahan baru, yakni golongan Karya Tulis Ilmiah Hadis (KTIH),” ungkap Paharuddin.
Dr. Sukirman berharap kegiatan syiar islam itu tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai wadah pembinaan bagi generasi muda untuk lebih mencintai Al-Qur’an.
“Semoga kegiatan ini mendapat Ridho Allah SWT dan berjalan sesuai rencana. Mudah-mudahan STQH bisa menjadi sarana dakwah Islam serta membina generasi Qur’ani, khususnya di Kota Kendari,” kata dr. Sukirman.
Laporan: Ika Astuti
