SULTRABERITA.ID, KENDARI – Komoditas kopra putih Buton Utara (Butur) berhasil menembus pasar internasional negara China. Kondisi ekonomi yang tengah bergejolak ditengah pandemi Corona rupanya tak menjadi kendala bagi pemerintah daerah setempat mempromosikan produk unggulan asal Butur.
BACA JUGA :
- BPKAD Minta OPD Gerak Cepat Agar Pencairan THR Clear
- Koltim Ramadhan Eco Festival 2025 Resmi Ditutup
- Lion Air Kembali Landing Tiga Bandara di Sultra: Wakatobi, Raha Plus Kendari
- Isi Wejangan Gubernur Sultra Usai Lantik Nahkoda Baru Buton Tengah
- Bhayangkari Polda Sultra Tebar Ribuan Paket Sembako: PNS, Personel Hingga Purnawirawan Keciprat
Hal ini ditandai berlangsungnya pengiriman produk kopra putih Butur ke negara China, Minggu, 10 Mei 2020.
Ekspor perdana ini pun resmi dilepas langsung Bupati Butur Drs H Abu Hasan, MPd di pusat penampungan kopra putih eks SMK Kesehatan Mina-Minanga Kulisusu.
Komoditas kopra putih masuk diakui memiliki kualitas baik sehingga bisa menembus pasar luar negeri. Khusus pada pengiriman pertama ekspor kopra Butur ke negara Tirai Bambu mencapai 11 ton.
Penjualan komoditas kopra putih Butur yang sukses go internasional merupakan buah dari upaya pemerintah daerah dalam membangun dan mendorong peningkatan perekonomian masyarakat lokal.
Dalam sambutannya Abu Hasan meminta dukungan dari para pihak untuk mensuport pemerintah daerah dalam upaya menggenjot potensi unggulan daerah untuk meningkatan perekonomian masyarakat.
Menurut politisi PDIP itu, tanpa ada dukungan dari semua elemen masyarakat terutama petani kopra, maka upaya menggerakan perekonomian masyarakat menjadi tidak berarti.
“Terimakasih juga atas dukungan dari Kementerian Desa Republik Indonesia, Dirjen PDT dan Transmigrasi, serta PT Inakom yang telah membuka akses bagi petani untuk memasarkan produknya di tengah pandemi Covid-19,”
Launching perdana kopra putih kali turut dihadiri oleh Ketua DPRD Butur, Diwan, S.Pd, Kapolres Butur, AKBP Wasis Santoso, SIK. Pj. Sekretaris Daerah Butur Dr. Ir. Budianti Kadidaa, MS. Ketua TP. PKK Butur Dra. Hj Sitti Rabiah Abu Hasan dan sejumlah pimpinan OPD, serta pelaku usaha Bumdes dan perwakilan petani. Adm