SULTRABERITA.ID, KENDARI – Dari berbagai produk yang ditawari oleh PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi produk yang diminati di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra).
BACA JUGA :
- Bocoran Komposisi Kabinet Prabowo Jelang Pelantikan
- Warga Dimangsa Buaya di Sungai Lasolo Ditemukan, Jasad Tak Lagi Utuh
- Tim SAR Sisir Sungai Lasolo, Cari Warga yang Diterkam Buaya Saat Pasang Pukat
- Tanding di PON Aceh-Sumut 2024, Pelatih Kempo Kritik Kebijakan Anggaran ke KONI & Pemprov Sultra
- Kendaraan yang Tak Berhak Isi BBM Subsidi Sudah Divalidasi Korlantas
Kepala Unit Pemasaran PT Askrindo Kantor Cabang Kendari, Febrianto Utari mengatakan produk KUR menjadi layanan primadona lantaran program finansial ini memiliki keunggulan bunga yang sangat rendah.
“Bunganya itu hanya 6 persen per tahun, turun dari sebelumnya yaitu 7 persen” ujarnya dalam Forum Lintas Media PT Askrindo disalah satu resort di Konawe Selatan (Konsel), Sabtu (14/03/2020).
Tahun 2019, PT Askrindo diketahui sukses menyurkan KUR melebih target dengan jumlah Rp 127 milyar.
Tingginya animo masyarakat memanfaatkan layanan KUR, PT Askrindo pun menargetkan peningkatan penyaluran KUR hingga 20 persen tahun 2020.
Masyarakat sendiri bisa mengakses layanan KUR melalui beberapa Bank pelaksana yaitu : Bank BRI, Bank BNI, Bank Mandiri, Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri dan 26 (dua puluh enam) Bank Pembangunan Daerah.
PT Askrindo fokus menggenjot KUR ke Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Sultra. Dimana langkah ini sejalan dengan sebagai bentuk keseriusan dan komitmen membantu pelaku usaha kecil yang merupakan tulang punggung kekuatan ekonomi yang mampu memberikan kontribusi yang sangat signifikan.
Menguatnya permodalan UMKM akan memberikan multiplier effects berupa tumbuhnya kegiatan usaha yang diikuti dengan terbukanya lapangan kerja serta meningkatkan nilai usaha.
Terciptanya UMKM yang tangguh pada tahap berikutnya mampu memberikan kontribusi dalam menekan angka pengangguran dari kemiskinan di Indonesia. Adm