LAJUR.CO, KENDARI – Mengidap penyakit Neuropati perifer yaitu gangguan saraf pada kaki, Ladjimara (66) harus rutin memeriksakan kondisi kakinya ke rumah sakit. Sebagai seorang pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ia terdaftar sebagai peserta JKN segmen Bukan Pekerja (BP) yang iurannya dikelola oleh PT. Taspen melalui APBN.
Ladjimara menceritakan beberapa tahapan pengobatan telah dijalani dengan mengunakan kartu JKN-nya. Dirinya merasa sangat bersyukur mengingat kondisi kesehatannya terus berangsur membaik.
“Sejak tahun 2022 ini, saya aktif berobat rawat jalan ke Puskesmas dan rumah sakit. Karena pemeriksaan lanjutan hanya bisa dilakukan oleh dokter ahli saraf, saya rutin diberi rujukan untuk ke rumah sakit. Umur yang sudah semakin tua membuat rasa keramnya sulit untuk ditahan, jadi harus mendapat penanganan medis biar jadi lebih ringan. Setiap rujukan ke rumah sakit semuanya pakai kartu JKN, saya senang karena saat dibutuhkan kartunya selalu bisa digunakan,” ungkap Ladjimara, Selasa (18/10).
Ia mengakui selama mengakses layanan poli di rumah sakit sebagai peserta JKN tidak pernah mendapatkan masalah dalam antrean dan pelayanan. Walaupun menurut pengakuannya tidak begitu paham dengan perihal administrasi tetapi berdasarkan pengalamannya selama ini semua selalu berjalan dengan lancar tanpa hambatan.
“Luar biasa, rawat jalan tanpa kendala dengan kartu JKN. Selama ini saya tidak pernah diminta biaya oleh puskesmas dan rumah sakit saat berobat. Walaupun selama ini belum pernah rawat inap tetapi dengan ini saya rasa kartu JKN sudah sangat membantu. Ditambah lagi hasil pemeriksaan kondisi kesehatan di poli saraf hari ini hasilnya semakin membaik,” tuturnya.
Saat itu, ia juga dibantu oleh petugas BPJS Kesehatan untuk memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN pada smartphone miliknya agar semakin mudah untuk mengakses antrean online di fasilitas kesehatan. Dengan begitu durasi untuk menunggu waktu pelayanan dan administrasi bisa lebih cepat.
“Semoga dengan memiliki aplikasi ini bisa lebih mudah dan menghemat waktu. Jika sewaktu-waktu harus di rujuk ke rumah sakit lagi akan saya coba memanfaatkannya untuk mengambil antrean online. Dengan zaman serba online seperti ini semua generasi harus menyesuaikan diri agar bisa merasakan manfaatnya, kalau tidak tahu harus bertanya ke orang lain,” tutup Ladjimara. Adm