LAJUR.CO, KENDARI – Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, memberikan kabar baik terkait estafet perbaikan infrastruktur jalan Bypass di Kota Raha. Lobi ke pemerintah pusat yang dilakukan politisi Senayan dari Daerah Pemilihan Sulawesi Tenggara (Sultra) itu membuahkan hasil positif.
Pemerintah pusat memberi sinyal persetujuan untuk pendanaan rehabilitasi lanjutan jalur jalan pesisir di Ibu Kota Kabupaten Muna yang mengalami kerusakan parah akibat abrasi pantai.
Saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Muna, Ridwan Bae melihat langsung kondisi memprihatinkan jalan Bypass yang menjadi etalase Kota Raha tersebut. Tiga kali estafet kepala daerah di Kabupaten Muna, jalan pesisir pantai Bypass Kota Raha yang dirintis sejak era Bupati Ridwan Bae tak kunjung mendapat perhatian serius dari pemerintah setempat.
Seharusnya, jalan Bypass tersebut dilindungi dengan infrastruktur talud penahan ombak agar tidak hancur diterjang gelombang laut. Terlebih, akses jalan ini sangat vital dalam mendukung pergerakan ekonomi dan mobilitas warga setempat.
Hampir 17 tahun, pesisir pantai sepanjang jalan Bypass Kota Raha mulai dari Pelabuhan Kota Raha hingga kawasan pantai di Pasar Laino Raha, termasuk area di sepanjang Stadion Dayung SOR La Ode Pandu Raha mengalami kerusakan parah dan nyaris ambruk akibat abrasi.
Hal ini menjadi perhatian serius mantan Bupati Muna dua periode tersebut. Pada Jumat (11/4/2025), politisi Partai Golkar itu menyampaikan, dirinya telah mengajukan program perbaikan ruas jalan Bypass Raha melalui mekanisme pendanaan APBN 2025.
Anggaran yang diajukan diperkirakan sebesar Rp43 miliar, yang mencakup pembangunan tanggul laut (sea wall) di sepanjang jalur Bypass Kota Raha hingga kawasan Stadion Dayung SOR La Ode Pandu Raha.
“Sudah ada anggaran untuk pembangunan tanggul laut (sea wall) sepanjang Bypass Kota Raha ini. Besaran anggarannya sekitar Rp43 miliar dari APBN 2025. Tapi anggarannya saat ini masih dibintangi. Dalam waktu dekat akan dicabut bintangnya agar segera kita bangun tanggul laut di sepanjang Bypass Kota Raha,” terang Ridwan Bae.
Pada tahun 2024 lalu, melalui Komisi V DPR RI, pemerintah pusat telah menggelontorkan anggaran sekitar Rp20 miliar untuk membangun tanggul laut di pesisir pantai Bypass Kota Raha. Namun, anggaran tersebut belum mencukupi untuk melindungi jalan pesisir dari ancaman abrasi.
Sebagai informasi, pesisir Bypass Kota Raha berbatasan langsung dengan jalan raya dan arena dayung SOR La Ode Pandu. Ratusan pedagang makanan dan minuman menggantungkan penghasilan mereka di sepanjang jalur Bypass ini.
Jika tidak segera ditangani, akses jalan tersebut dikhawatirkan akan terputus akibat abrasi. Aktivitas UMKM di kawasan itu juga dipastikan akan terdampak bencana abrasi. Adm