SULTRABERITA.ID, KENDARI – Statistik menunjukkan bahwa angka kematian virus corona dan jumlah mereka yang terinfeksi, lebih banyak menyerang pria dibandingkan wanita.
Melansir dari BBC, di Amerika Serikat, pria dua kali lebih banyak yang meninggal karena virus daripada wanita.
BACA JUGA:
- Deretan Giat Jajaran Polresta Kendari Selama Ramadan, Berbagi Takjil Hingga Pengamanan Tarawih
- Pengumuman! Mendag Tarik Minyakita Kemasan 1 Liter di Pasaran
- PT Anindya Wiraputra Konsul Salurkan 3.000 Takjil di Eks MTQ
- Kantor Perwakilan LPS III Bagikan 200 Paket Sembako di Makassar & Takalar
- Buruan Daftar ! Kementan Cari Duta Petani Untuk Kampanye Potensi Sektor Pertanian Modern
Demikian pula, 69 persen dari semua kematian akibat virus korona di Eropa Barat adalah laki-laki. Pola semacam itu juga telah terlihat di China dan di tempat lain termasuk juga di Indonesia.
Kadar enzyme 2 (ACE 2)
Beberapa hal dianggap menjadi sebab, terkait kenapa jumlah laki-laki yang terinfeksi viruscorona SARS-CoV-2 lebih banyak dibandingkan perempuan.
Melansir dari SCMP (11/5/2020) salah satu hal yang menjadi alasannya adalah karena laki-laki memiliki kadar enzyme 2 (ACE 2) yang lebih tinggi dibandingkan perempuan.
Karena enzim inilah pria diduga lebih mudah terinfeksi penyakit dibanding wanita, serta memiliki komplikasi parah atau kritis jika terinfeksi.
Penelitian ini dituangkan dalam The European Heart Journal.
Adriaan Voors, seorang profesor kardiologi di University Medical Center (UMC) Groningen di Belanda, yang ikut memimpin penelitian ini bersama timnya mengukur konsentrasi ACE2 dalam sampel darah yang diambil dari lebih 3.500 pasien gagal jantung di Eropa.
Penelitian awalnya dimulai sebelum pandemi, sehingga pasien-pasien ini bukanlah pasien virus corona Covid-19.
Tapi saat peneliti lain mulai menduga ACE 2 sebagai cara virus corona masuk ke dalam sel, Voors dan timnya melihat adanya korelasi yang menurut mereka penting.
“Ketika kami menemukan bahwa salah satu biomarker terkuat, ACE2, jauh lebih tinggi pada pria daripada wanita, saya menyadari bahwa ini memiliki potensi untuk menjelaskan mengapa pria lebih mungkin meninggal akibat Covid-19 daripada wanita,” kata Iziah Sama, seorang dokter di UMC Groningen yang ikut memimpin penelitian ini.
ACE 2 merupakan reseptor pada permukaan sel yang akan berikatan dengan virus corona baru dimana memungkinkannya untuk masuk dan menginfeksi sel.
Sama dan Voors mencatat, enzim ini ada di paru-paru dapat ditemukan di jantung, ginjal dalam jaringan yang melapisi pembuluh darah, dan dalam kadar yang sangat tinggi ia ditemukan di testis.
Menurut mereka kehadiran ACE 2 di testis mungkin menjelaskan mengapa konsentrasi ACE 2 lebih tinggi pada pria dan mengapa kemudian pria lebih rentan.
Studi yag dipublikasikan di Europan Heart Journal ini juga menemukan bahwa penggunaan obat ACE inhibitor yang biasanya diresepkan untuk jantung, diabetes dan penyakit ginjal aman digunakan.
Merokok dan imunitas
Selain pengaruh enzim ACE 2, sejumlah faktor lain diduga juga mempengaruhi.
Melansir dari Kompas.id, faktor sosial utamanya dalam hal perilaku dianggap memberikan pengaruh besar kepada jumlah kematian laki-laki karena Covid.
Faktor tersebut terkait dengan kebiasaan merokok yang dominan pada lelaki serta kebiasaan malas cuci tangan.
”Merokok meningkatkan risiko penyakit komorbid, seperti jantung dan radang paru, sehingga menambah dampak infeksi Covid-19. Rokok juga menyebabkan sel imunitas terganggu,” kata Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Agus Dwi Susanto.
Sementara itu melansir dari New Scientist, kemungkinan lain adalah adanya perbedaan kekebalan tubuh atau imunitas.
“Ada perbedaan substansial dalam sistem kekebalan antara pria dan wanita dan ini memiliki dampak signifikan pada hasil dari berbagai penyakit menular,” kata ahli imunologi Philip Goulder di University of Oxford.
Wanita memiliki dua kromosom X per sel sedangkan pria hanya memiliki satu.
Padahal sejumlah gen kekebalan yang penting terletak di kromosom X, khususnya gen untuk protein yang disebut TLR7 yang mampu mendeteksi virus RNA untai tunggal seperti virus corona.
Sehingga respon imun terhadap coronavirus pada wanita lebih baik dibanding pria.
Ada juga hal lain yang diduga membuat wanita lebih kuat dalam menghadapi virus corona, hal ini karena hormon seks wanita seperti estrogen dan progesteron yang dimilikinya, diduga mampu meningkatkan kekebalan tubuh. Adm
Sumber: kompas.com
Judul: https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/12/060000965/mengapa-laki-laki-lebih-mudah-terinfeksi-corona-dibanding-perempuan-?page=all#page4