BERITA TERKINIEKOBISHEADLINE

Minim Potongan, Driver Ojol Berbondong-bondong Pindah ke Anoa

×

Minim Potongan, Driver Ojol Berbondong-bondong Pindah ke Anoa

Sebarkan artikel ini
Aplikasi transportasi Anoa diperkenalkan saat kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno bertandang ke Sultra beberapa waktu lalu.

LAJUR.CO, KENDARI – Kebijakan pemerintah menaikkan harga tarif ojek online (ojol) sejak Minggu (11/9/2022), membawa dampak positif bagi pengembang aplikasi transportasi lokal bernama Anoa. Pengemudi ojol di Kendari, kata Founder Anoa Lukmanul Hakim (33), mulai berbondong-bondong beralih menjadi driver Anoa.

Aplikasi transportasi online, Anoa yang digagas putra daerah Sulawesi Tenggara (Sultra) ini mulai naik daun setelah terjadi gejolak kenaikan tarif ojol dan harga bahan bakar minyak (BBM).

Baca Juga :  Link Twibbon HUT Ke-77 RI

“Driver Car dan Ride berbondong-bondong gabung ke Anoa. Baru dua hari driver Anoa sudah tembus 250 driver yang daftar dan aktif. Setiap hari masuk terus pendaftar driver Anoa,” ujarnya kepada Lajur.co, Selasa (13/9/2022).

Peningkatan jumlah driver ini, lanjut Lukmanul dipengaruhi kebijakan Anoa yang tidak mengambil potongan dari driver sebagai pembeda dengan aplikasi lain.

Baca Juga :  Basiran Wajibkan Pejabat Buton Tinggal di Pasarwajo, Melanggar Siap-siap Diparkir

“Di Anoa tidak ada potongan komisi untuk driver. Tarifnya masih terjangkau oleh masyarakat. Tarif dasar motor hanya Rp9.200,-,” jelasnya.

Hal itu berbanding terbalik dengan yang dirasakan driver Grab. Keluhan datang dari anggota Asosiasi Ojek Online Kota Kendari (Asoka), Egit yang mengeluhkan sepinya jumlah pelanggan.

“Untuk sekarang sepi pelanggan. Kalau aplikator lain justru lebih baik karena pendapatan lebih banyak dengan jumlah orderan yang sama sebelum tarif naik,” keluh Egit.

Baca Juga :  6 Penyebab Stroke Penyumbatan Otak, Waspadai Gaya Hidup Tak Sehat

Untuk diketahui, tarif dasar Grab dipatok sebesar Rp15.000,-. Setelah dikurangi komisi dan biaya pemesanan, pendapatan driver hanya sebesar Rp9.200,-per km. Komisi diterima aplikasi mencapai 38,2 persen atau Rp5.800,- dari jumlah tersebut.

“Kita driver terima bersih Rp9.200,-. Penumpang bayarnya Rp15.000,-,” tutup Egit. Red

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x