BERITA TERKINIHEADLINEPERISTIWA

Minyak Subsidi Merek ‘Minyakita’ Langka di Konawe, Warga Keluhkan Harga Tidak Stabil

×

Minyak Subsidi Merek ‘Minyakita’ Langka di Konawe, Warga Keluhkan Harga Tidak Stabil

Sebarkan artikel ini

LAJUR.CO, KENDARI – Minyak goreng rakyat kemasan sederhana merek pemerintah, Minyakita diketahui tengah mengalami kelangkaan di pasar. Pengakuan salah satu warga Kabupaten Konawe, Sultra, Minyakita kini sudah jarang terlihat mengisi display para penjual di Pasar Asinua dan Pasar Wawotobi.

Keberadaan Minyakita yang sudah langka ini berlangsung sejak awal Februari hingga Maret 2024. Bahkan saat harga minyak melonjak naik, peredaran minyak subsidi ini menjadi hilang di pasaran. Kalau pun stok minyak jenis ini ada, maka harganya lumayan fantastis dari harga jual biasanya.

Baca Juga :  Pohon Tumbang Tutupi Jalan Raya Pasar Panjang; Pengendara Tidak Bisa Melintas

“Harga ecernya di pasar ini 14 ribu sampai 15 ribu per liternya dan minyak ini sudah tidak ada sama sekali. Karena minyak ini banyak yang cari dari segi harga sangat terjangkau. Aneh saja tiba-tiba gak ada apa lagi ini sudah pertengahan Maret,” cerita seorang warga di Konawe, Indra kepada awak Lajur.co, Jumat (15/3/2024).

Untuk diketahui, Minyakita ini ada tiga jenis kemasan yakni kemasan bantal, kemasan Refill dan kemasan botol. Kemasan botol mengalami kenaikan harga yakni Rp18000 dimana sebelumnya hanya Rp16000. Indra mengatakan banyak pedagang di sana mengeluhkan soal kelangkaan dan tidak stabilnya harga minyak goreng di pasar.

Baca Juga :  Support Sektor Pariwisata Kolaka, PT Vale Bantu Bangun Jalan Penghubung Wisata Titian Beton Anaiwoi

Selain minyak goreng, kenaikan harga juga dialami komoditi jenis beras dan bawang putih, serta bahan pangan lain seperti gula merah, dan telur. Beras ukuran 25 kilogram kini dibanderol Rp400 ribu, naik seratus ribu dari harga biasanya. Harga satu rak telur ayam ras kini mencapai Rp70 ribu, melonjak naik dari biasanya hanya Rp55000.

“Gula merah saja pernah naik Rp15 ribu perbiji padahal sebelumnya cuma Rp15 ribu dua biji. Kenaikan harga ini semenjak Februari diawali dari beras,” ucap Indra.

Baca Juga :  Wilayah Kota Kendari Masih Terendam Banjir, Teriak Warga Puuwatu: Ambilkan Pancinya Orang

Lanjutnya, pasokan telur ini berasal dari wilayah Sulawesi Selatan. Kondisi suplai yang terbatas pun memicu kenaikan harga yang sangat signifikan. Saat ini para pedagang di pasar hanya menginginkan harga barang yang stabil.

Sementara itu, intervensi pemerintah setempat dalam menangani kenaikan harga barang dikatakan Indra hanya digelar pada momentum hari ulang tahun Kabupaten Konawe ke 64 pada awal Maret 2024. Intervensi pengendalian harga tersebut dilakukan dalam bentuk ‘Pasar Murah’. Red

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x