LAJUR.CO, KENDARI – Kolam Retensi Kendari kini menjadi kawasan ruang terbuka hijau di Kota Kendari yang ramai dikunjungi masyarakat. Pada hari libur, arena kolam raksasa penangkal banjir itu selalu dipadati ratusan warga yang melakukan aktivitas senam, lari, jalan kaki atau sekedar swafoto.
Sayangnya, potret asri Kolam Retensi Boulevard itu kini dipenuhi sampah plastik. Pantauan awak media, Sabtu (26/10/2024), hampir di setiap sudut terdapat tumpukan sampah plastik berserakan.
Sampah plastik tersebut rerata adalah bekas kantong makan, minuman kemasan atau sejenisnya. Minim kesadaran pengunjung membuang wadah bekas makanan atau minuman pada tempat sampah yang tersedia berkontribusi merusak kebersihan dan keindahan kawasan Kolam Retensi.
Di sekitar ruang terbuka hijau tersebut memang banyak terdapat pedagang yang menjajakan kuliner, mulai dari jenis minuman kemasan hingga aneka jajanan. Arena kuliner ini menjadi salah satu daya tarik Kolam Retensi.
Banyak pengunjung yang datang tak sekedar berolahraga, namun ikut membeli makanan dan minuman sambil menikmati view Kolam Retensi. Sayang, sebagian besar pengunjung abai, membiarkan sampah plastik sisa makanan dan minuman berserakan begitu saja di kawasan tersebut.
“Sering saya lihat beberapa sampah yang berserakan, apalagi kalau di hari minggu. Jadi cukup mengganggu pemandangan dan menurunkan kualitas kolam sebagai tempat wisata,” ujar Bapak Ahmad, seorang pedagang yang berjualan di sekitar Kolam Retensi.
Hal serupa diungkapkan Ibu Rini, seorang pengunjung yang kerap membawa keluarganya untuk berekreasi di area Kolam Retensi.
“Sebenarnya kolam ini tempat yang bagus, tapi sayangnya masih ada beberapa orang tidak peduli tentang kebersihan,” keluhnya.
Beberapa pengunjung lain yang sama mengeluhkan kondisi kebersihan di kawasan Kolam Retensi berharap ada kesadaran masyarakat baik pengunjung maupun pedagang agar lebih peduli terhadap kebersihan tempat wisata tersebut.
“Kalau terganggu, pasti sangat terganggu. Di sekitar saya, semua penuh sampah. Padahal saat pertama kali datang, tempat ini sangat bagus dan bersih. Namun, seiring waktu, jumlah sampah semakin banyak,” kata Yeni.
Ia juga menyarankan agar ada penambahan jumlah tempat sampah dan kehadiran petugas kebersihan yang rutin memantau kawasan tersebut. Dengan begitu, Kolam Retensi yang seharusnya menjadi ikon wisata tidak kehilangan daya tariknya.
“Semoga bisa segera ada perhatian, agar kawasan ini kembali menjadi tempat yang bersih dan nyaman untuk semua,” ungkapnya.
Laporan: Dupri & Dodi