BERITA TERKINIKESEHATANNASIONAL

Nyaris 19 Persen Anak RI Kena Hipertensi, IDAI Ungkap Pemicunya

×

Nyaris 19 Persen Anak RI Kena Hipertensi, IDAI Ungkap Pemicunya

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi. Foto: Ist

LAJUR.CO, JAKARTA – Hipertensi atau tekanan darah tinggi kerap dianggap hanya ‘menyerang’ usia dewasa. Padahal, faktanya 18,9 persen anak usia enam hingga 18 tahun di Indonesia ikut mengalami hipertensi.

Angka ini terbilang tinggi bila dibandingkan dengan laporan banyak negara lain misalnya Amerika Serikat 4,2 persen, Brasil 5,5 persen, Afrika 5,5 persen. Sementara tren di China kurang lebih tidak jauh berbeda dengan Indonesia yakni 18,4 persen pada usia anak enam sampai 13 tahun.

Baca Juga :  Indosat Rilis Film Pendek ‘Jaga Raya’, Ajak Masyarakat Jaga Lingkungan Lewat Kampanye Tanam Oksigen

“Indonesia termasuk tinggi, kalau ada anak 100 berarti hampir 19 orang yang terkena hipertensi,” beber Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Heru Muryawan, SpA (K) dalam webinar daring, Selasa (6/2/2024).

Dirinya menyebut hipertensi terbagi menjadi dua yakni primer dan sekunder. Kebanyakan kasus hipertensi pada anak merupakan hipertensi sekunder.

Artinya, ada riwayat penyakit yang menyertai kondisi tekanan darah tinggi. Dari sekian banyak kasus yang ditemukan, lebih dari 90 persen anak terkena hipertensi akibat mengidap penyakit ginjal.

Baca Juga :  Sebanyak 58 Ton Biji Pinang Sultra Diekspor ke Iran

“Sebagian besar hipertensi pada anak itu karena penyakit ginjal, ini yang membuat alasan kenapa kita mesti memperhatikan dengan betul, karena jika berlanjut pada dewasa, dia ginjalnya sakit sampai dewasa, kalau tidak ditangani dengan baik,” imbaunya.

Kondisi lain yang menyertai adalah penyakit jantung hingga obesitas. Orangtua perlu mewaspadai hipertensi pada anak dengan mulai melakukan skrining rutin minimal setahun sekali sejak buah hati berusia tiga tahun.

Baca Juga :  BI Sultra Kenalkan Program Lingkar Koin Sultra: Tukar Uang Koin Receh Kini Bisa di Swalayan Berlabel LKS

dr Heru juga tidak menampik kemungkinan hipertensi pada anak bersifat genetik, tetapi hal tersebut masih dianalisis lebih lanjut.

“Kalau ada keluarganya yang sakit hipertensi biasanya pada anak-anaknya juga bisa, tetapi bisa terkena, bisa tidak. Yang sudah pasti anak dengan penyakit jantung bawaan, kurangnya aktivitas,” ujarnya. Adm

Sumber : Detik.com

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x