LAJUR.CO, KENDARI — Sebagai daerah dengan daya serap jagung terbesar di Sulawesi Tenggara (Sultra), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe terus bergiat merancang pengembangan penanaman jagung sebagai salah satu komoditi unggulan daerah.
Langkah ini tidak hanya mendukung prioritas Pemprov Sultra dalam peningkatan produksi jagung, tetapi juga sejalan dengan visi pembangunan daerah “Konawe Bersahaja” yang menekankan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.
Bupati Konawe, Yusran Akbar, mengungkap bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk memperkuat ketersediaan komoditi jagung, di antaranya melalui program Calon Petani Calon Lahan (CPCL) yang akan mulai berjalan pada Januari 2026.

“Untuk menambah produksi jagung, kita pakai model CPCP 10 hektar per desa. Dari total 291 desa, kita target bisa terealisasi 100 hingga 150 desa pada tahap awal,” papar Yusran Akbar saat ditemui, Sabtu (25/10/2025).
Sebagai bentuk dukungan nyata kepada petani, lanjut Yusran Akbar, Pemkab Konawe juga akan menyalurkan sejumlah bantuan. Di antaranya bibit jagung gratis kepada kelompok tani serta alat mesin pertanian (alsintan) seperti kultivator penggembur tanah dan alat penanam jagung.
Langkah tersebut, katanya, diharapkan mampu mempercepat proses penanaman dan meningkatkan hasil panen jagung.
Lebih lanjut, Bupati Yusran menekankan pentingnya kolaborasi antara petani dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) agar pengelolaan lahan dapat dilakukan secara efisien dan berkelanjutan.
“Kita sudah ajukan perencanaannya di tahun 2025, dan nanti para petani akan bekerja sama dengan PPL di desa-desa,” tambahnya.
Melalui program pengembangan jagung ini, sambungnya, Konawe ditargetkan mampu melakukan peningkatan produksi agar tetap menjadi sentra jagung terbesar di Sultra. Red




