“Pagi ini kami akan ke Papua. Betul (dipimpin Panglima TNI),” kata Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono, Senin (17/4).
Sebelumnya, KKB menyerang Satgas Yonif R 321/GT TNI yang bertugas di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan pada Sabtu (15/4) sore.
Seorang prajurit bernama Pratu Miftahul Arifin gugur dalam peristiwa tersebut. Pratu Arifin gugur setelah tertembak KKB dan jatuh ke jurang. Ia gugur dalam operasi penyelamatan pilot Susi Air yang disandera KKB, Philip Mehrtens.
Sempat beredar informasi bahwa korban dari pihak TNI lebih dari satu orang. Namun, Julius menegaskan bahwa informasi sementara yang diterima pihaknya, korban hanya Pratu Arifin saja.
“Sementara yang kami terima 1 gugur,” kata Julius, Senin pagi.
Sementara, Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel (Kav) Herman Taryama, mengatakan KKB kembali melakukan penyerangan saat prajurit TNI hendak mengevakuasi Pratu Arifin.
KKB melakukan penembakan kepada personel TNI yang hendak mengevakuasi jenazah.
“Selanjutnya saat dilaksanakan evakuasi Prajurit korban meninggal (Alm Pratu Miftahul Arifin) tiba-tiba gerombolan kembali melakukan penembakan kepada personel TNI lainnya, yang sedang mengevakuasi sehingga terjadi kontak tembak,” katanya.
“Akibat serangan dan tembakan gerombolan KST tersebut, masih belum diketahui secara pasti berapa korban Prajurit TNI yang meninggal dan luka-luka,” tambah Herman.
Belum diketahui perkembangan dari peristiwa tersebut. Belum juga diketahui soal informasi jumlah korban dalam baku tembak itu. Adm
Sumber : Kumparan.com