SULTRABERITA.ID, KENDARI – Menteri Kesehatan RI, dr Terawan Agus mengatakan pasien Virus Corona tidak masuk dalam daftar pasien yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Hal tersebut disampaikan dokter Terawan usai Rapat di Senayan, Selasa 28 Januari 2020.
Dikonfirmasi terkait kabar disampaikan Menteri Kesehatan RI, perwakilan BPJS Kesehatan Sultra, Wawan menyatakan pihaknya belum mendapat informasi secara resmi.
BACA JUGA :
- KSOP Kendari Siapkan 26 Armada untuk Angkutan Mudik Lebaran 2025
- Ada 19 Nama di Kursi Pelantikan Pengurus Danantara, Ini Daftarnya
- Sambut Kunker ASR di Konawe, Bupati Yusran Akbar Dukung Penuh Program Maggot dan Mantu Gubernur
- Pengumuman! ASN Boleh Mulai WFA Hari Ini, Simak Aturannya
- Bazar QRIS IAIN Kendari, Sembako Dibanderol Hanya Rp6
“Kita belum dapat informasi. Kemarin itu sempat disampaikan tidak ditanggung BPJS. Kalau secara resmi belum ada instruksi tentang itu. Kita prinsipnya tunduk pada aturan pusat,” ujar Wawan dihubungi via telepon selular, Rabu 29 Januari 2020.
Sebagaimana dilansir inews.id, Selasa 28 Januari 2020, meski penderita Pneumonia Wuhan nantinya di luar tanggungan BPJS, pemerintah telah menyiapkan skema anggaran khusus jika kasus tersebut masuk di Indonesia.
“Jadi begini, untuk korona ada sendiri anggaran dari Kementerian Kesehatan, dan enggak usah khawatir. Makanya semua yang kita rawat itu mereka tenang,” kata Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (28/1/2020).
Sementara itu, oleh DPRD Sultra, kasus wabah virus corona mendapat atensi serius di Sultra. Hal ini mengingat Bumi Anoa menjadi daerah pengimpor TKA China tertinggi.
Negara China sendiri diketahui merupakan sentra penularan pertama virus berbahaya tersebut.
Wakil Ketua DPRD Sultra, Muh Endang SA sudah meneken rekomendasi moratorium sementara TKA China dan turis asing di Sultra pascarapat mitigasi wabah virus corona di Kantor DPRD Sultra kemarin.
Dikutip dari Kompas.com, Selasa 28 Januari 2020, otoritas China mengumumkan peningkatan total kematian akibat virus corona, dari sebelumnya berjumlah 82 orang meningkat menjadi 106 orang.
Lebih dari 4.515 orang lainnya telah terkonfirmasi positif terinfeksi virus tersebut. Total negara yang telah terdeteksi memiliki virus corona menjadi 16 negara. Masing-masing adalah China, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Singapura, Australia, Amerika Serikat, Kamboja, Malaysia, Nepal, Kanada, Srilanka, Prancis, Vietnam dan Jerman. Adm