LAJUR.CO, KENDARI – Polres Kendari mengungkap fakta baru dibalik pawai budaya yang berujung insiden bentrok berdarah antara dua kubu organisasi masyarakat (ormas) di Kendari Beach (Kebi), Kota Kendari, Kamis (16/12/2021).
Kapolres Kendari, AKBP Didik Erfianto menegaskan, aksi pawai budaya oleh ormas tersebut tidak mengantongi ijin resmi dari pihak kepolisian.
Ia membantah Polres Kendari telah memberi restu atas iring-iringan pawai budaya yang memamerkan sejumlah senjata tradisional.
“Pawai ini tidak ada ijin,” singkat Kapolres saat gelaran konferensi pers, Sabtu (18/11/2021).
Polisi berpangkat dua melati itu mengaku pihaknya sudah berupaya mencegah aksi pawai budaya. Namun hal tersebut ditengarai gagal.
“Inikan spontanitas. Personil sudah mencegah supaya tidak lalui tempat yang cukup rawan,” dalihnya.
Sebagaimana diketahui aksi pawai budaya digelar salah satu ormas dengan massa ribuan orang berujung aksi saling rusuh dua kelompok ormas kepemudaan di Kota Lama.
Korban Meninggal Salah Sasaran
Data kepolisian menyebutkan satu orang dinyatakan meninggal dunia saat bentrok berlangsung. Korban salah sasaran yang tewas tersebut merupakan sopir angkot asal Flores yang kebetulan melintas di lokasi kejadian.
Sementara itu, 19 orang korban mengalami luka-luka dan kini tengah di rawat di tiga rumah sakit berbeda. Masing masing-masing di RSUD Bahteramas, RSUD Kota Kendari dan RSU Santa Ana.
Sejumlah kendaraan warga ikut menjadi korban pembakaran. Polisi sejauh ini belum merilis berapa total kerugian materil atas aksi kerusuhan lalu.
Lebih jauh, kata Didit, polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap 8 orang saksi untuk mengungkapkan kasus kerusuhan yang menelan korban jiwa.
Namun begitu, pihaknya yang belum melakukan penahan terhadap satupun saksi.
“Masih proses penyelidikan 8 saksi dalam rangka pengungkapan kejadian tersebut,” singkatnya.
Kendari Belum Berstatus Siaga
Kondisi Kota Kendari sempat mencekam pascarusuh berdarah dua kelompok ormas. Ratusan aparat gabungan dari TNI dan kepolisian langsung sigap berjaga di Kendari Beach yang menjadi titik bentrok.
Kekinian, Mabes Polri mengirim ratusan personil untuk membackup pengamanan dan kondusifitas di Kota Kendari.
Kabid Humas Polda Sultra Kombes Pol Ferry Walintukan menegaskan, Kota Lulo sejauh ini dinyatakan masih dalam status aman.
“Kendari masih normal. Belum ada siaga satu, siaga dua, siaga tiga. Belum ada peningkatan situasi. Masyarakat kami minta tetap beraktivitas normal. Jangan takut keluar rumah, karena ada TNI & Polri yang amankan situasi,” jelas Ferry. Adm