LAJUR.CO, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam beberapa kesempatan kerap mengingatkan agar para alumni beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) segera pulang ke Indonesia setelah menyelesaikan studi di luar negeri. Imbauan tersebut disampaikan Sri Mulyani agar budget yang digelontorkan pemerintah untuk membiayai para mahasiswa dapat bermanfaat kembali untuk masyarakat Indonesia dalam bentuk kontribusi nyata dalam pembangunan di berbagai bidang.
Ketua Perhimpunan Awardee LPDP Sulawesi Tenggara (Sultra), Muh Siddik Ibrahim mengatakan bahwa penerima beasiswa LPDP tersebut mempunyai tanggung jawab untuk mengabdi ke Indonesia pascalulus.
“Terkait imbauan Menteri Keuangan menurut saya itu sudah tepat, karena memang sudah menjadi tanggungjawab awardee dan alumni LPDP untuk kembali mengabdi ke Indonesia ketika telah menyelesaikan studi,” ucapnya saat dikonfirmasi Lajur.co, Selasa (7/2/2023).
Untuk para awardee LPDP asal (Sultra), kata dia sejauh ini belum ada yang tidak mengikuti imbauan tersebut. Putra-putri terbaik daerah Bumi Anoa yang mendapat kesempatan mencari ilmu di negara lain dengan dibiayai negara selalu patuh terhadap aturan dan syarat dari pemberi dana pendidikan.
“Sejauh ini saya belum mendengar awardee LPDP Sultra yang tidak balik ke Indonesia,” lanjutnya.
Masyarakat Indonesia yang berhasil lolos menjadi penerima dana pendidikan dari negara itu mempunyai komitmen dan kontrak dengan pemberi beasiswa. Hal sama dibeberkan salah satu awardee LPDP Sultra Muh Irsyad.
Arsitek lulusan kampus Universitas Halu Oleo ini bercerita sebelum berangkat ke luar negeri, para penerima beasiswa sejati telah menandatangani perjanjian kontrak komitmen untuk balik mengabdi di Indonesia.
“Tapi kalau menurut saya rata-rata awardee commitment buat balik kok. Kita ada tanda tangan kontrak untuk balik ke Indonesia sebelum berangkat,” pungkas mahasiswa Urban Planning di University of Sheffield ini, Senin (6/2/2023).
Pria kelahiran Pare-Pare, Sulawesi Selatan itu mengaku dirinya tak lama lagi akan menyudahi masa studi di Inggris. Ia menyatakan komitmen balik berkarir di Indonesia usai menimba ilmu di salah satu kampus terbaik di Eropa.
“Sebenarnya Insya Allah saya dekat lagi baru selesai. Insya Allah langsung balik. Soalnya ada beberapa hal yang harus diselesaikan juga di Indonesia di akhir tahun,” tuturnya.
Para penerima beasiswa LPDP selalu diwanti-wanti agar kembali mengabdi memajukan negerinya sendiri kendati peluang kerja di luar negeri lebih menjanjikan.
Meski begitu, kata Irsyad, putusan kembali ke pribadi masing-masing. Apakah tergiur berkarir dan menetap di luar negeri atau komit pada komitmen mereka saat awal mendaftar beasiswa melalui jalur LPDP.
“Intinya kembali ke pribadi awardee masing-masing. Peluangnya besar, dan duitnya lebih menjanjikan. Tapi kembali lagi, kami kurang tertarik. Karena niatan awal saya untuk belajar di luar negeri untuk balik lagi ke Indonesia dan membantu menyelesaikan problematika informal settlement dan masalah-msalah lainnya, jika diberikan kesempatan,” tutupnya. Red