LAJUR.CO, KENDARI – Layanan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kota Kendari masih sepi peminat. Padahal, ‘SPBU’ khusus mobil listrik ini telah diresmikan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kendari bersama Gubernur Sultra sejak Januari lalu.
Penyediaan layanan yang bertujuan mendukung program green energy ini sendiri mengacu pada Peraturan Presiden (PERPRES) No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.
Manager PT PLN UP3 Kendari Albert Safaria mengatakan, masyarakat yang memiliki kendaraan listrik rerata memilih melakukan proses charging mobil atau motor listrik di rumahnya sendiri dibanding memakai fasilitas SPKLU.
Pemilik kendaraan listrik di Kota Lulo yang juga relatif masih sedikit membuat pengguna layanan SPKLU belum begitu signifikan. Lama fase pengisian daya baterai listrik pun membuat masyarakat lebih memilih melakukan pengisian baterai kendaraan di rumah masing-masing.
“Masyarakat cash di rumah sendiri. Mobil listrik ini kan bisa juga di cas di rumah. Jadi belum begitu banyak yang gunakan fasilitas ini,” Manager PLN UP3 Kendari Albert Safaria saat diwawancarai Lajur.co, Jumat (28/10/2022).
Inilah mengapa, PLN UP3 Kendari hingga kini belum berencana melakukan penambahan pembangunan fasilitas SPKLU di Kota Kendari.
Demikian juga dengan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) seperti yang terdapat di Jakarta, kata Albert, hal ini belum masuk dalam prioritas. Lagi-lagi, ini disebabkan penggunaan layanan masih sedikit serta ekosistem mobil listrik di Sultra relatif kecil dibanding ibukota Jakarta.
Di Sultra sendiri sudah ada dua fasilitas pengisian baterai kendaraan listrik. Pertamanya adalah jenis SKPLU yang berada di PLN UP Wua-Wua, Lepo-Lepo yang lazim digunakan untuk kendaraan listrik roda empat karena dayanya yang tinggi.
Berikut adalah Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang dikhususkan untuk charging motor listrik dan para pedagang kaki lima sebagai sumber daya listrik penerang yang terdapat di kawasan Kendari Beach.
“SPLU ini biasa digunakan UMKM seperti di pasar malam. SPLU juga bisa digunakan untuk kendaraan motor listrik. Di Sultra sudah ada dua jenis ini SPLU dan SPKLU,” ujarnya.
Kecuali untuk jenis SPLU, kata Albert, PLN UP3 Kendari bisa saja menambah titik layanan lantaran penggunanya kini makin meningkat. Aktivitas UMKM yang membutuhkan layanan listrik tinggi tentu saja harus didukung dengan keberadaan fasilitas SPLU.
“UMKM ini butuh support listrik. Kalau SPLU bisa jadi pertimbangan. motor listrik juga sudah mulai banyak dan itu bisa dilayani di SPLU. Jadinya pengguna motor listrik tidak lagi khawatir kala melakukan perjalanan jarak jauh ke luar daerah. Misalnya jika berpergian di Kolaka atau Sulawesi Selatan yang melewati jalan trans Sulawesi akan membutuhkan jarak tempuh berkilo-kilo. Ini jadi pertimbangan menambah titip SPLU,” tutup Albert.
LAPORAN : FITRIANI
EDITOR : JENI
Semoga makin bnyak peminat kendaraan berbasis listrik di Kendari dan semakin bnyak SPLU yg akan di bangun sehingga yg punya perjalanan jauh tidak resa jika melakukan perjalanan