SULTRABERITA.ID, KENDARI – Berkurangnya pertemuan tatap muka para remaja dengan teman-temannya akibat karantina saat pandemi bisa menimbulkan perasaan terisolasi dan berdampak jangka panjang.
Efek perasaan isolasi dan kesepian ini berdampak negatif pada remaja, terutama pada perkembangan otak, perilaku, dan kesehatan mentalnya.
BACA JUGA :
- Bendera Merah Putih Sepanjang Delapan Meter Berkibar di Tebing Air Terjun Tirta Rimba BaubauÂ
- Pertamina Bentangkan Bendera Merah Putih Raksasa di Spot Selam Ikonik Mata Uang Rp10.000 Wakatobi
- Performa Paskibraka & Marching Band UHO Dapat Jempol dari Rektor
- Semarak HUT ke-80 RI, Rektor UHO Kobarkan Semangat Inovasi & Pengabdian
- CIMB Niaga Syariah Gaet PT Makassar Land Investama, Fasilitasi KPR Syariah di Sulsel
Menggunakan media sosial untuk berkomunikasi bisa mengurangi efek negatif dari perasaan terisolasi itu. Walau begitu, para ahli menyebutkan bahwa sekolah bisa dibuka lagi, terutama untuk tingkat menengah, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Masa remaja, yaitu kelompok usia 10-24 tahun, merupakan periode yang rentan. Di usia ini mereka butuh menghabiskan waktu bersama teman-temannya, ketimbang keluarganya, karena mereka sedang menyiapkan diri untuk kehidupan dewasa.
Dikombinasikan dengan perubahan biologi dan hormonal, masa remaja juga sangat krusial dalam perkembangan otaknya.
Dalam periode usia ini biasanya juga menjadi periode mulai munculnya masalah kesehatan mental.
“Akibat dari pandemic Covid-19, banyak remaja di seluruh dunia kini berkurang kesempatannya untuk interaksi tatap muka dengan teman-temannya, di periode yang sangat krusial dalam perkembangannya,” kata Prof. Sarah-Jayne Blakemore dari departemen psikologi Universitas Cambridge.
Ia mengatakan, walau karantina di rumah termasuk sementara, tapi bagi remaja beberapa bulan tetap jumlah yang besar dalam kehidupan remaja.
Mengingat terampasnya kehidupan sosial remaja, Blakemore dan timnya menyarankan agar pembuat kebijakan bisa mempertimbangkan aspek kesehatan mental remaja. Adm
Sumber : kompas.com
Judul : https://lifestyle.kompas.com/read/2020/06/20/081900420/perasaan-terisolasi-pada-remaja-berdampak-jangka-panjang