LAJUR.CO, KENDARI – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Perpusip) Kota Kendari menggelar Workshop Peningkatan Kapasitas Perpustakaan di Ruang Samaturu, Balai Kota Kendari, Rabu (5/7/2023). Kegiatan ini dimaksudkan untuk membahas strategi dan kebijakan Perpusip Kota Kendari dalam meningkatkan kapasitas perpustakaan sebagai sarana dan prasarana sumber belajar masyarakat.
Acara yang dilaksanakan dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Kendari, Ridwansyah Taridala dan menghadirkan sejumlah pemateri dan dimoderatori oleh Arniaty DK. Dalam sambutannya, Ridwansyah mengatakan setidaknya ada enam komponen yang harus dipenuhi Perpusip Kota Kendari guna melaksanakan tugas mengembangkan perpustakaan dan tenaga pengelola perpustakaan.
“Dalam undang-undang nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, tertera ada 6 komponen baru instrumen akreditasi perpustakaan yakni koleksi, sarana dan prasarana, layanan, sumber daya manusia, penyelenggaraan, pengolahan, dan tiga komponen tambahan lainnya ada inovasi, kreatifitas, prestasi, tingkat kegemaran membaca indeks pengembangan literasi masyarakat (IPLM),” papar Ridwansyah Taridala.
Untuk mencapai komponen-komponen tersebut, diperlukan strategi dan kebijakan yang mesti diterapkan sehingga terselenggara dengan baik. Sehingga dengan diselenggarakannya workshop dimaksud guna mendukung tata kelola dan sistem perpustakaan berbasis teknologi, serta mempersiapkan pustakawan yang handal.
Beberapa pemateri workshop diantaranya Pustakawan Ahli Madya Perpusip Provinsi Sultra Herlina Werianty, Kepala Dinas Perpusip Kota Kendari Sri Yusnita, H. Satrio dengan materi Pengantar Perpustakaan dan materi Akreditasi Perpustakaan dibawakan Pustakawan Kota Kendari, Iran, S.Pd., M.Ap.
Ada beberapa alasan mengapa literasi itu penting diungkapkan Kepala Dinas Perpusip Kota Kendari, Sri Yusnita. Dalam materi yang disampaikannya, terdapat delapan poin pentingnya masyarakat untuk tetap berliterasi yaitu agar meningkatkan pola hidup sehat, life long learning dan membangun keterampilan, meningkatkan ekonomi dan menciptakan pekerjaan, dan menekan kriminalitas.
Tujuan lainnya adalah agar dapat mempromosikan kesetaraan gender, membangun toleransi, membangun harga diri dan kualitas hidup, dan terakhir mempromosikan demokrasi.
“Ada empat kebijakan yang kita lakukan diantaranya implementasi program TPBIS, pembudayaan kegemaran membaca, peningkatan kapasitas tenaga perpustakaan, dan pembinaan perpustakaan,” jelas Sri Yusnita.
Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) ini diwujudkan dalam berbagai macam kegiatan dengan menerapkan strategi tertentu. Program yang terus dikembangkan Perpusip Kota Kendari saat ini dilakukan dengan meningkatkan layanan informasi melalui koleksi bahan pustaka, komputer dan internet, dan memfasilitasi kegiatan pelibatan masyarakat, hingga advokasi dan kemitraan untuk membangun dukungan dan mendorong keberlanjutan program.
Kabid Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Minat Baca, Arniaty DK selaku Ketua Pelaksana workshop mengatakan momen tersebut diharapkan dapat membawa paradigma baru perpustakaan. Ia pun mengajak elemen terkait untuk meningkatkan literasi di Kota Lulo.
“Semoga acara ini dapat menjadi momentum bagi perubahan paradigma baru perpustakaan di Kota Kendari, mari bergerak bersama meningkatkan literasi,” ucapnya.
Agenda diskusi terkait pengembangan perpustakaan itu dihadiri kurang lebih 150 peserta baik dari para pengelola perpustakaan kelurahan, para pengelola perpustakaan sekolah mulai dari SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Red