LAJUR.CO, KENDARI – Diskursus mengenai perubahan sistem kepemimpinan di tubuh organisasi KAHMI Sultra sudah lama mencuat di publik. Sehingga ikut menjadi pembicaraan hangat para tokoh dan alumni organisasi itu.
Forum musyawarah untuk memilih dan memutuskan Koordinator Presidium KAHMI Sultra ini sebelumnya dibuka langsung Gubernur Sultra Ali Mazi di pelataran Rumah Jabatan Gubernur Sultra, Minggu (4/9/2022).
Presidium Forhati Nasional periode 2012-2017 Nadhirah Seha Nur memberi pencerahan soal hal tersebut. Ia mengatakan jika organisasi KAHMI sangat mengedepankan kekeluargaan. Jadi sangat tidak diharapkan untuk terpecah belah hanya karena keinginan untuk merubah sistem kepemimpinan di dalamnya.
“Dengan tidak mengurangi suasana demokrasi yang biasa kita lakukan selama ini di KAHMI dan HMI. Di Jakarta pun sudah didengar bahwa ini menjadi pembicaraan serius di KAHMI Sultra. Sehingga kita berpesan bahwa apapun itu, mau presidensial atau presidium jangan sampai kita terpecah belah hanya persoalan itu,” ujarnya saat menjadi pembicara di Forum Muswil KAHMI Sultra di Hotel Kubah 9 Kendari.
Mengingat pengambilan keputusan tertinggi dalam organisasi KAHMI ini adalah Musyawarah Nasional (Munas) dan akan digelar di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada November mendatang.
Bagi Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI ini, penting kiranya KAHMI Sultra memiliki kesepakatan bersama dalam menghadapi Munas KAHMI ke depan.
“Karena nanti kita akan menghadapi Munas KAHMI di Palu, Sulteng, November 2022. Jangan sampai Sulawesi Tenggara punya warna sendiri dalam artian bahwa kita tidak punya kesepakatan bersama,” ulasnya.
Musyawarah harus tetap dilakukan dengan sistem yang demokratis serta tidak memaksakan kehendak pribadi.
“Mau presidensial, mau presidium silakan. Tapi harus melalui langkah-langkah yang demokratis dan elegan, tidak memaksakan kehendak,” sambung dia.
Perihal jumlah presidium di KAHMI Sultra, mantan Ketua Kohati PB HMI periode 1997-1999 itu menekankan agar tetap diakomodir dengan mengedepankan kekeluargaan.
“Apakah komposisinya itu lima, tujuh atau sembilan. Tetapi tolong diakomodir. Karena ini bukan jabatan di perusahaan, tapi ini jabatan kekeluargaan,” tutupnya. Red