LAJUR.CO, KENDARI – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andap Budhi Revianto, secara resmi membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Sultra, di Ruang Pola Kantor Gubernur, Selasa (19/11/2024).
Rakorda TPID sangat penting bagi seluruh pemangku kepentingan di Sultra untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam menyikapi dinamika tantangan yang ada, terutama di tengah situasi ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Stabilitas harga menjadi kata kunci dalam menjaga kestabilan ekonomi daerah.
“Saya harap Rakorda dapat berjalan dengan baik dan lancar, serta menghasilkan keputusan yang tepat dan berdampak positif bagi pengendalian inflasi di Sultra,” ujar Andap saat membuka Rakorda TPID.
Dalam sambutannya, Andap mengawali dengan menyampaikan visi dan misi Presiden Prabowo Subianto yang menjadi panduan bagi jajaran pemerintahan daerah di Sultra. Poin-poin penting yang disampaikan mencakup pentingnya menyelaraskan program kerja dan kegiatan dengan visi misi Presiden, serta mengintegrasikan 8 Misi Asta Cita, 17 Program Prioritas, dan 8 Program Hasil Terbaik Cepat untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, efisien, dan bebas dari korupsi.
“Poin-poin tersebut akan diintegrasikan dalam Rencana Strategis Pemerintah Daerah sebagai langkah konkret untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan,” lanjut Andap.
Andap juga memberikan apresiasi kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah baik di tingkat provinsi, kabupaten, maupun kota atas kerja keras mereka. Berkat upaya tersebut, Sultra berhasil meraih TPID Award 2024, yang diserahkan langsung oleh Presiden di Istana Negara pada 14 Juni 2024. Penghargaan ini menjadi bukti nyata keberhasilan Sultra dalam menjaga stabilitas ekonomi dan pengendalian inflasi di tingkat daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Andap juga membahas isu inflasi dan deflasi yang tengah terjadi. Ia menekankan pentingnya memahami perbedaan antara kedua konsep tersebut serta dampaknya terhadap ekonomi daerah. Stabilitas harga barang kebutuhan pokok menjadi prioritas utama pemerintah, karena hal ini berpengaruh langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.
Untuk menggambarkan pentingnya ketangguhan dalam menghadapi tantangan ekonomi, Pj Gubernur mengibaratkan pengendalian inflasi seperti seorang gladiator yang harus berani menghadapi tantangan dan mampu mengendalikan inflasi serta indeks harga agar tetap stabil.
“Mengendalikan inflasi di masa yang penuh dinamika ini memerlukan keberanian dan ketangguhan, seperti gladiator yang tidak gentar menghadapi tantangan. Kita harus memastikan agar harga-harga tetap terkendali dan daya beli masyarakat tetap terjaga,” ungkap Andap.
Pj Gubernur juga menekankan perlunya intensifikasi pemantauan dan evaluasi untuk menjaga stabilitas ekonomi. Sinergi antar lembaga pemerintah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota, diharapkan terus terjalin guna menghadapi tantangan ekonomi yang mungkin muncul di masa depan.
“Semua pihak harus siap menghadapi dampak ekonomi yang mungkin timbul, dan hasil Rakorda ini diharapkan dapat menjadi panduan dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Andap.
Rakorda turut dihadiri berbagai narasumber, antara lain Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI), Kepala Perum Bulog Kanwil Sultra, perwakilan BPS Sultra, Kejaksaan Tinggi Sultra, serta Kadis Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sultra. Selain itu, hadir pula Ketua TPID Kabupaten Bombana, Konawe, dan Konawe Utara, serta Sekda Provinsi selaku Ketua Harian TPID, dan Anggota TPID yang terdiri dari Pimpinan Tinggi Pratama serta Kepala Kementerian/Lembaga di Sultra, Bupati, dan Walikota se-Sultra. Adm