LAJUR.CO, KENDARI – Aktivitas pasar modal di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sepanjang 2021 terus memperlihatkan grafik pertumbuhan positif. Bursa Efek Indonesia Wilayah Sultra merilis data adanya peningkatan jumlah investor dan nilai transaksi jual beli saham.
Pelaksana Harian Kepala Bursa Efek Wilayah Sultra, Ricky mengatakan, ada tambahan 7.218 investor saham baru selama setahun terakhir. Total investor saham di Bumi Anoa pun kini tercatat berjumlah 13.323 investor.
“Kinerja pasar modal di Sultra sepanjang tahun 2021 terbilang sangat baik, ini ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah investor dan nilai transaksi jual beli saham. Sepanjang tahun 2021, terdapat penambahan investor sebanyak 7.218 investor saham baru yang berasal dari Provinsi Sultra, sehingga total investor saham di Sultra telah mencapai 13.323 investor,” jelas Ricky, Senin (24/1/2022).
Secara persentase kenaikan jumlah orang investor saham mencapai 118,2 % dibanding tahun 2020.
“Hal ini menunjukkan minat masyarakat Sultra yang cukup tinggi untuk berinvestasi di pasar modal sepanjang tahun 2021,” sambung Ricky.
Adapun nilai rata-rata transaksi jual beli saham per bulan selama tahun 2021 sebesar Rp 206.762.250.900,-. Jumlah ini juga berada di atas nilai transaksi rata-rata di tahun 2020 yang bernilai Rp 75.217.055.760. Data ini memperlihatkan terjadi kenaikan sekitar 274,8% dari sisi nilai rata-rata transaksi per bulan.
Kata Ricky, dari total 13.323 investor, terdapat 8.817 investor berada pada rentang usia di bawah usia 30 tahun atau disebut kalangan milenial.
“Data ini menandakan kesadaran kaum muda dalam berinvestasi saham di Sultra cukup besar yakni sekitar 66,1 % dari total investor yang ada,” ungkapnya.
Adapun nominal nilai aset saham yang dimiliki oleh investor di Sultra mencapai Rp 189 milyar rupiah. Dari jumlah tersebut Rp 20 milyar merupakan aset yang dimiliki oleh kaum milenial.
“Saat ini pula sangat mudah bagi masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal, baik itu dalam bentuk saham ataupun reksadana. Pembukaan rekening saham sudah dapat dilakukan secara online maupun berkunjung langsung ke perusahaan sekuritas yang diminati. Syaratnya cukup dengan melampirkan KTP, buku tabungan dan dana minimal Rp 100.000,- yang langsung menjadi saldo awal rekening saham atau reksadana yang bersangkutan,” jelasnya. Adm
