LAJUR.CO, KONAWE – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Konawe tengah berencana menggaet PT Pegadaian untuk mendukung program kemitraan Bank Sampah di Kabupaten.
Kepala DLH Konawe, Ilham Jaya mengatakan program kemitraan ini dimaksudkan agar masyarakat yang giat menabung sampah bisa menukar simpanannya dalam bentuk emas. Jika selama ini sampah yang dikumpulkan masyarakat di Bank Sampah hanya ditukar dengan rupiah, kemitraan dengan PT Pegadaian memungkinan limbah atau sampah dapat ditukar dengan tabungan emas.
“Minggu lalu juga kami sudah konfirmasi di pegadaian, itu ada program sampah tukar emas dan kami sudah komunikasi dengan penggiat. Sistemnya, dia nyicil 900 perbulan dengan sampah yang ditukarkan. Tapi khusus untuk nasabah bank sampah, kami tinggal menunggu teknisnya,” jelasnya.
Program baru yang sementara dalam tahap pembahasan dengan perusahaan BUMN itu menyerupai konsep tukar sampah dengan sembako yang tengah digagas Bank Sampah di wilayah Sampara Kabupaten Konawe.
“Jadi ketika mereka membawa sampah di bank sampah dibuatkan buku rekeningnya. Dua pilihan mau langsung cash uangnya atau dia tabung. Tapi ada juga kemarin informasi terakhir yang di Sampara, dia mau konsep sampah ganti sembako,” tuturnya.
Kata Ilham, program Bank Sampah yang digarap DLH Konawe mulai berjalan sejak tiga bulan terakhir. Lewat program ini kabupaten yang pernah berturut meraih Piagam Adipura itu berharap masyarakat berpartisipasi aktif untuk peduli terhadap lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarang tempat dan berinovasi memanfaatkan limbah buangan menjadi rupiah.
“Kalau bank sampah yang saya gagas itu pada tahun 2019, untuk bank sampah ini sudah berjalan selama tiga bulan kemudian yang bank sampah di kecamatan juga kurang lebih tiga bulan. Insya Allah untuk beberapa minggu ke depan kami akan evaluasi tingkat partisipasi masyarakat,” ujarnya.
Sejauh ini sudah ada 12 Bank sampah yang terbentuk di Konawe. Diantaranya terdapat di Kecamatan Wonggeduku, Kecamatan Pondidaha, Kecamatan Amesiu, Kecamatan Sampara, Kecamatan Kapoiala dan Kecamatan Morosi.
“Yang siap dulu. Karena itu butuh orang yang mau kerja karena kita berbicara dengan penggiat itu bank sampah Bumi Mepokoaso. Dengan adanya Bank Sampah semoga bisa bermanfaat dan ada tambahan dari segi perekonomian untuk masyarakat,” ujarnya.
Ia berharap dengan adanya Bank Sampah bisa memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat. Pembentukan Bank Sampah ini juga dimaksudkan agar masyarakat teredukasi dan berperan aktif menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah di sembarang tempat serta kreatif mendaur ulang atau memanfaatkan limbah buangan menjadi rupiah.
“Yang intinya kalau mau giat yah pasti dia rasakan. Kalau dia mau serius mengumpulkan sampah minimal yang di rumah dalam dua minggu paling tidak adalah penghasilan dari sampah itu. Dari pada dibuang tidak dapat apa-apa lebih baik dibawa ke bank sampah, walaupun sedikit tapi ada,” jelas Ilham. CR2