LAJUR.CO, KENDARI — PT Vale Indonesia Tbk mencatatkan zero fatality atau nihil kematian akibat kerja sepanjang tahun 2024 pada tiga lokasi operasional utama yaitu Blok Bahodopi (Sulawesi Tengah), Pomalaa (Sulawesi Tenggara), dan Sorowako (Sulawesi Selatan). Hal ini diungkap dalam laporan kinerja keberlanjutan (Sustainability Report) perusahaan yang diterima redaksi Lajur.co.
Mengacu pada tren statistik internal, angka kecelakaan kerja pada tahun 2024 menjadi yang terendah dalam sejarah perusahaan. Persentase jam kerja aman meningkat 29,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Tercatat sebanyak 13,3 juta jam kerja dilakukan tanpa satu pun insiden fatal maupun cedera serius yang mengakibatkan kehilangan hari kerja.
“Kami percaya bahwa manusia adalah inti dari keberlanjutan. Sepanjang tahun 2024, kami terus menempatkan pengembangan sumber daya manusia sebagai prioritas utama yang tidak bisa ditawar. Kami bersyukur PT Vale berhasil mempertahankan zero fatality dan mencatat tingkat kecelakaan kerja terendah dalam sejarah perusahaan,” tulis manajemen PT Vale dalam laporan keberlanjutannya.
Keberhasilan tersebut menunjukkan bahwa edukasi dan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara disiplin telah membudaya di kalangan seluruh karyawan dan mitra kontraktor.
Pada tahun 2024, jam pelatihan K3 dan tanggap darurat di lingkup proyek PT Vale meningkat drastis, naik 47,1% untuk karyawan dan 55,6% untuk kontraktor. Pelatihan ini meliputi simulasi kebakaran, evakuasi darurat, hingga penggunaan alat pelindung diri (APD) secara tepat.
Selain itu, implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP Minerba) juga menunjukkan progres signifikan dengan tingkat kepatuhan mencapai 76,73%, meningkat 4,3% dibandingkan tahun 2023. Capaian ini berada di atas rata-rata nasional yang menurut data Kementerian ESDM 2024 berkisar 72%.
“Ini adalah hasil dari kedisiplinan, upaya yang tidak kenal lelah, serta budaya keselamatan yang terus kami tanamkan dan wujudkan dalam praktik sehari-hari,” ungkap PT Vale.
PT Vale turut mencatat kemajuan signifikan dalam langkah-langkah preventif, termasuk pemeriksaan kesehatan rutin yang menjangkau 18.402 karyawan dan kontraktor, sebagai bagian dari program kesehatan kerja terpadu.
“Semua ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan berkelanjutan,” tegas manajemen.
Implementasi sistem keselamatan kerja dalam lingkungan perusahaan tambang sendiri tengah menjadi sorotan utama rombongan Komisi VII DPR RI yang diketuai oleh Rocky Cadra saat melakukan kunjungan spesifik ke Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (11/7/2025).
Dua perusahaan dengan kasus angka kecelakaan tertinggi di Sultra yakni PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS), dipanggil untuk memberi penjelasan terkait buruknya performa keselamatan kerja karyawan.
“Kami meminta keterangan resmi dari PT OSS terkait langkah-langkah konkret yang telah dilakukan untuk menjamin keselamatan para pekerja,” ucap Rocky.
Semester pertama tahun 2025, Komisi XII DPR RI mendapat laporan total 13 kasus kecelakaan kerja yang berujung kematian menimpa karyawan dua smelter tambang tersebut. Mirisnya, korban kecelakaan merupakan karyawan lokal.
Angka ini memunculkan kekhawatiran tentang lemahnya penerapan K3 di industri smelter nikel yang semakin meningkat di kawasan industri Morosi yang menjadi basis PT OSS dan PT VDNI. Adv
