BERITA TERKINIHEADLINE

Puluhan Peserta UKW PWI Sultra Jalan Rapid Test Antigen

×

Puluhan Peserta UKW PWI Sultra Jalan Rapid Test Antigen

Sebarkan artikel ini
Ketua PWI Sultra, Sarjono menjalani Rapid Antigen jelang pelaksanaan UKW.

SULTRABERITA.ID, KENDARI – Sebelum menjalani Uji Kompetensi Wartawan (UKW), puluhan jurnalis yang tergabung dalam organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Tenggara (Sultra) menjalani Rapid Antigen. Pemeriksaan bebas virus berlangsung Rabu (3/3/2021), melibatkan Dinas Kesehatan Provinsi Sultra dan Dewan Pers.

Rapid antigen diikuti sekitar 60 orang yang terdiri dari seluruh jajaran pengurus PWI, penguji dan peserta uji kompetensi wartawan (UKW).

Ketua PWI Sulawesi Tenggara, Sarjono ikut menjalani rapid test antigen mengatakan, prosedur ketat dalam protokol kesehatan wajib diikuti seluruh peserta UKW maupun para penguji. 

Baca Juga :  PAUD, TK dan SDIT Ittiba'ul Atsar Buka Pendaftaran Siswa Baru

“Rapid test antigen untuk mengetahui secara dini bagi anggota PWI maupun peserta UKW, serta penguji sebagai langkah awal mencegah paparan COVID-19,” katanya.

Agenda UKW sesuai jadwal akan dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut mulai Rabu – Jumat (6/3/2021) dengan kualifikasi jenjang Muda, Madya, dan Utama.

“Atas nama PWI sultra dan seluruh peserta UKW berterima kasih kepada Dewan pers yang telah memfasilitasi seluruh peserta UKW dalam rapid tes antigen kali ini,” jelasnya.

Sarjono berharap seluruh peserta UKW bisa lulus agar bisa meningkatkan kemampuan dan profesionalitas kejurnalistikannya. Menurutnya, setidaknya ada tiga hal yang harus dikuasai oleh seorang wartawan, yakni seputar teknik, kode etik, dan hukum.

Baca Juga :  Lagi, Komplotan Pelaku Kerusuhan di Kawasan Kampus UHO Diciduk Dini Hari

“Wartawan itu harus profesional dalam menjalankan tugas jurnalistnya,” sambungnya.

Sarjono menjelaskan, saat ini wartawan memang harus dituntut belajar lebih keras dan giat. Hal ini semata-mata hanya untuk meningkatkan kwalitas produknya agar tetap laku.

“Saat ini pembaca sudah pintar, jika tulisan tidak bernutrisi, maka akan ditinggalkan,” jelasnya.

Sarjono mencontohkan, jika dulu pembaca masih berpendidikan SMA dan setelah itu ia melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, otomatis metode berpikirnya juga berubah. Artinya jika tulisan tidak berubah, maka pembaca akan meninggalkannya. Menurutnya, solusinya hanya satu yakni wartawan lebih rajin membaca buku.

Baca Juga :  Proyek Gorden Rumah Dinas DPR Dibatalkan, MAKI: Kalau Tidak, Akan Jadi Kasus Korupsi

“Ayo cobalah, ini akan membuat pembaca anda membaik,” ungkapnya.

Sarjono menambahkan, daya tahan media saat ini bergantung kepada wartawan. Jika wartawan tidak bisa menjaga marwahnya, maka dalam waktu dekat profesi ini akan tergerus oleh jaman. Adm

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x