SULTRABERITA.ID, KENDARI – Tahun 2019 menjadi tahun terakhir bagi masyarakat Sultra menyaksikan event akbar Halo Sultra yang digelar jelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Sultra.
BACA JUGA :
- Bocoran Komposisi Kabinet Prabowo Jelang Pelantikan
- Warga Dimangsa Buaya di Sungai Lasolo Ditemukan, Jasad Tak Lagi Utuh
- Tim SAR Sisir Sungai Lasolo, Cari Warga yang Diterkam Buaya Saat Pasang Pukat
- Tanding di PON Aceh-Sumut 2024, Pelatih Kempo Kritik Kebijakan Anggaran ke KONI & Pemprov Sultra
- Kendaraan yang Tak Berhak Isi BBM Subsidi Sudah Divalidasi Korlantas
Pemprov Sultra dikabarkan mulai menyetop ajang tahunan promosi pariwisata Sultra digagas Gubernur Sultra dua periode, Nur Alam mulai tahun ini.
Hal tersebut dibenarkan Plt Kepala Dinas Pariwisata Sultra, DR I Gede Panca, pada Sultraberita.id, Kamis 12 Maret 2020.
Ia mengatakan Pemprov Sultra terpaksa menghentikan penyelenggaraan hajatan akbar Halo Sultra lantaran tidak lagi mendapat suport dari Kementrian Pariwisata.
Pemprov Sultra pun, lanjut Panca tak punya budget cukup untuk menggelar ajang tahunan tersebut setiap tahun. Inilah mengapa, penyelenggaraannya akan disetop secara permanen mulai tahun ini.
Sejatinya sejak tahun 2019, kata Panca, event ini telah dikeluarkan dari daftar event tahunan nasional berdasarkan hasil evaluasi tim kurator Kemenpar RI.
“Jadi memang sebenarnya tahun 2019 kemarin sudah tidak didukung Kemenpar. Tahun ini, seterusnya tidak ada lagi Halo Sultra. Pusat memang sangat selektif memilih event. Halo Sultra kan bukan murni budaya pariwisata tapi untuk perayaan HUT Sultra,” ujar Panca.
Tahun 2019, kata Panca, event ini dikeluarkan dari daftar event tahunan nasional berdasarkan hasil evaluasi tim kurator Kemenpar RI.
Kata dia, Dispar sudah berupaya memperjuangkan Halo Sultra agar tetap bertahan di chart wondeful Indonesia. Sayang, upaya ini gagal.
Kini hanya ada dua event daerah yang tetap terdata dalam kalender Wonderful Indonesia yakni, Wakatobi Wave dan Festival Budaya Tua Buton.
“Tinggal 67 event saja. Khusus dalam kalender nasional tinggal dua event, Wakatobi Wave dan Festival Budaya Tua Buton. Kita juga memperjuangkan festival Tangkeno dan event budaya lain tapi belum berhasil. Termasuk Halo Sultra. Mereka menilai ini hanya bagian rangkaian HUT Sultra,” jelas Panca.
Sebagai informasi, ditangan Nur Alam, event Halo Sultra sukses diperjuangkan hingga masuk dalam daftar kalender event pariwisata nasional ‘Wonderful Indonesia’.
Setiap tahun, event Halo Sultra digelar secara meriah dengan beragam tontonan atraksi wisata budaya seperti parade busana layaknya Jember Fashion Carnaval di Jember Jawa Timur. Event Halo Sultta berjaya hingga menjadi bagian icon Sultra. Adm