LAJUR.CO, JAKARTA – Sebagian besar harga bahan pangan, seperti beras mengalami kenaikan harga. Melonjaknya harga beras nasional, membuat pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengambil kebijakan membatasi pembelian beras atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan atau SPHP dari Bulog di retail modern.
Namun, tak hanya beras, ada sejumlah bahan pokok yang mengalami kenaikan, seperti gula, kedelai, bawang merah, dan bawang putih. Selain itu, terdapat bahan lain diantaranya cabai rawit, daging sapi, telur ayam, minyak goreng kemasan, minyak goreng curah, dan tepung terigu yang masih mengalami kenaikan di seluruh wilayah Indonesia.
Daftar Bahan Pangan yang Alami Kenaikan Harga
Mengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), rata-rata harga beras premium pada Jumat, 6 Oktober 2023 pukul 10.47 WIB adalah Rp14.970 per kilogram. Angka tersebut meningkat sekitar 0,47 persen atau setara Rp70 dibandingkan sehari sebelumnya.
Disusul beras medium yang harganya berada di angka rata-rata Rp13.220 per kilogram atau naik 0,15 persen (sekitar Rp20). Kemudian, kisaran harga kedelai biji kering (impor) sebesar Rp13.060 per kilogram atau naik 0,46 persen (Rp60).
Bergeser ke komoditas bumbu dapur, harga satu kilogram bawang merah mencapai Rp23.610, dengan peningkatan persentase sebesar 1,42 persen (Rp330). Sedangkan harga rata-rata bawang putih, yaitu Rp36.970 per kilogram atau bertambah Rp200 (0,54 persen) dibandingkan Kamis, 5 Oktober 2023.
Harga dua jenis cabai pun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Satu kilogram cabai merah keriting bisa dibawa pulang dengan harga Rp40.830 atau naik 0,34 persen (Rp140). Sedangkan satu kilogram cabai rawit merah bisa dibeli dengan harga rata-rata Rp43.840 atau meningkat sekitar 3,67 persen (Rp1.550).
Dari bahan pangan sumber protein hewani, ada daging sapi murni yang harganya melonjak di angka Rp135.450 per kilogram atau naik 0,64 persen (Rp860). Sementara harga daging ayam ras justru menurun, yaitu Rp34.890 per kilogram atau setara minus 0,57 persen (berkurang Rp200).
Selanjutnya, konsumsi satu kilogram gula bisa diperoleh dengan harga Rp15.530 atau naik 0,84 persen (Rp130). Diikuti dengan harga minyak goreng kemasan yang berada di angka Rp17.440 per liter atau meningkat 0,11 persen (Rp20), serta minyak goreng curah sebesar Rp14.580 per liter atau bertambah Rp50 (0,34 persen).
Untuk harga rata-rata tepung terigu curah menyentuh angka Rp11.020 per kilogram atau bertambah Rp50 (0,46 persen). Begitu pula dengan harga tepung terigu kemasan (non curah) yang juga naik sekitar 0,29 persen (Rp40), menjadi Rp13.650 per kilogram.
Harga bahan pangan yang turun atau lebih murah dibandingkan sehari sebelumnya datang dari beberapa jenis ikan-ikanan. Harga dua jenis ikan laut turun, yaitu ikan kembung dan ikan tongkol, masing-masing Rp38.590 (turun 0,41 persen atau Rp160) dan Rp34.970 (minus 0,23 persen atau Rp80) per kilogram.
Khusus harga ikan bandeng, berada di angka Rp34.830 per kilogram atau naik sekitar Rp420 (1,22 persen). Selain itu, harga pakan jagung ternak pun meningkat di angka Rp7.010 atau naik 0,86 persen (Rp60).
Serupa dengan beberapa jenis ikan-ikanan, harga garam halus beryodium juga menurun. Untuk satu kilogramnya, dipatok harga rata-rata di seluruh wilayah Indonesia sebesar Rp11.530 atau berkurang 0,26 persen (Rp30).
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengklaim harga beras sudah tidak lagi tahan lama. Menurut dia, harga beras di sejumlah wilayah sudah melandai. Namun, ia tidak menjelaskan bahwa masih ada yang melampau batas harga eceran tertinggi (HET) per kilogram, yaitu Rp10.000.
Pria yang akrab disapa Zulhas itu memperingatkan agar masyarakat lebih memilih beras Bulog yang dibanderol Rp10.900 per kilogram atau Rp54.500 untuk kemasan 5 kilogram. “(Kalau mau) sesuai HET, beras Bulog (Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik). Kalau (harga beras) premium ya nggak bisa. Terserah pasar lah,” katanya, Jumat, 22 September 2023. Adm
Sumber : Tempo.co