LAJUR.CO, KENDARI – Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran menunjukkan perhatian serius terhadap masalah kesehatan anak dengan membesuk dua pasien bayi yang mengalami stunting dan Tuberkulosis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari, Sabtu (29/3/2025).
Siska hadir melihat langsung kondisi dua bayi yang sedang menjalani perawatan intensif yaitu Bayi RY dan Bayi Dz, yang keduanya berusia 9 bulan dan menderita malnutrisi serta Tuberkulosis Paru (TB). Bayi RY, yang berasal dari Kelurahan Baruga, didiagnosis dengan malnutrisi energi protein (stunting), sementara Bayi Dz mengalami marasmus serta TB Paru.
Keduanya mendapat perawatan intensif di RSUD Kota Kendari, dan kondisi mereka menunjukkan perkembangan yang baik berkat intervensi medis yang dilakukan oleh pihak rumah sakit.
Bayi RY mengalami peningkatan berat badan yang signifikan setelah satu minggu perawatan. Pada awalnya, berat badan Bayi RY hanya 3,2 kg, namun setelah mendapatkan perawatan medis, berat badannya meningkat menjadi 4,2 kg. Intervensi medis terus dilakukan untuk memastikan pemulihan optimal bagi bayi tersebut.
Sementara itu, Bayi Dz, yang mengalami marasmus dan Tuberkulosis Paru, juga menunjukkan perkembangan positif, termasuk peningkatan berat badan yang menggembirakan. Meskipun demikian, perawatan medis masih terus dilanjutkan untuk memastikan pemulihan dan pengobatan TB Paru yang optimal.
Sebagai bentuk dukungan langsung kepada keluarga kedua bayi tersebut, Siska memberikan bantuan santunan sebesar 3 juta rupiah untuk masing-masing bayi.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Siska Karina Imran menyatakan, masalah stunting merupakan perhatian serius baik dari pemerintah pusat maupun daerah. Ia menjelaskan bahwa stunting adalah masalah nasional yang perlu diselesaikan secara bersama-sama.
“Di Kota Kendari, angka stunting mencapai 2,10% dengan 583 bayi yang terdampak, namun baru 133 bayi yang telah mendapat intervensi. Ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah Kota Kendari untuk menurunkan angka stunting di kota ini,” ujarnya.
Selain itu, Siska mengimbau agar masyarakat yang melihat ciri-ciri stunting pada anak segera melaporkannya kepada pihak berwenang. Ia meminta agar petugas kesehatan lebih aktif dalam mengidentifikasi dan menangani masalah stunting, mengingat adanya masyarakat yang kooperatif namun ada pula yang kurang memperhatikan kesehatannya.
“Pemerintah wajib terus memantau dan memastikan kondisi kesehatan masyarakat, terutama anak-anak,” tambahnya.
Kunjungan Wali Kota Kendari turut didampingi Sekretaris Daerah Kota Kendari, Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Direktur Utama, serta jajaran pejabat lainnya dari RSUD Kota Kendari. Aksi Siska Karina Imran menjadi contoh nyata kepedulian pemerintah terhadap kesehatan masyarakat dan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya menjaga kesehatan anak-anak sejak dini. Adm