LAJUR.CO, KENDARI – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) MT. Haryono resmi menjalin kerja sama dengan lima sekolah di Kota Kendari untuk menyediakan menu makan bergizi gratis bagi anak sekolah.
Kesepakatan proses sosialisasi dan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang digelar di Aula Sekolah Lazuardi Ibnu Sina, Kamis (20/3/2025).
Kepala SPPG MT. Haryono, Maharanny Puspaningrum, menyampaikan program tersebut bertujuan untuk memastikan seluruh anak-anak, baik peserta didik maupun non-peserta didik, dapat merasakan manfaat makan bergizi gratis.
“Kami mohon dukungannya kepada pemerintah Kota Kendari, agar nantinya makanan bergizi gratis ini tidak hanya ada di SPPG kami yaitu SPPG MT. Haryono, tetapi juga SPPG lainya. Dengan begitu, semakin banyak anak-anak yang dapat merasakan manfaatnya,” ucap Maharanny Pusapaningrum.
Saat ini, penerima manfaat program makan bergizi gratis dari SPPG MT. Haryono berjumlah lima sekolah, terdiri dari sekolah TK 1 Kendari, TK Dunia Anak Islam, SDN 25 Kendari, SDN 37 Kendari, dan SMK Negeri 3 Kendari. Totalnya mencapai 2.026 siswa. Angka ini diproyeksikan akan terus bertambah seiring dengan ekspansi program MBG.
Asisten III Pemerintah Kota Kendari, Makmur, mengatakan program makan bergizi gratis merupakan bagian dari komitmen pemerintah Kota Kendari dalam mendukung program nasional Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
“Program ini adalah momentum nyata dalam upaya meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan anak-anak di Kota Kendari. Gizi yang baik merupakan kunci utama dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak kita, baik secara fisik maupun intelektual,” tutur Makmur.
Ia menambahkan, penandatanganan MoU ini merupakan bentuk sinergi antara berbagai pihak dalam memasikkan berkelanjutan program makanan bergizi gratis bagi sekolah- sekolah yang membutuhkan.
Maharanny menjelaskan, setiap SPPG ditargetkan dapat menjangkau 3.000 hingga 3.500 siswa, sehingga cakupan program semakin luas.
Dimana pelaksanaan program makan bergizi gratis tersebut direncanakan akan dimulai setelah Lebaran, dengan prioritas sekolah-sekolah dalam radius maksimal 3 kilometer dari lokasi dapur penyedia makanan.
“Di Kecamatan Kadia, jumlah siswa sangat banyak, sehingga kemungkinan akan ada lagi SPPG di wilayah ini agar lebih banyak sekolah yang bisa terlayani,” Maharanny Puspaningrum.
Yayasan Lazuardi sendiri berperan sebagai mitra dalam menyiapkan dapur serta peralatan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh BGN Pusat.
“Tidak, Yayasan Lazuardi sendiri tindak masuk dari sekolah penerima karna memang dari dapur BGN itu, sudah disiapkan titiknya, jadi jarak sekolah ini dengan dapur itu agak jauh jadi tidak masuk dari radius,” ujar Maharanny Puspaningrum.
Makmur mengajak seluruh pihak termaksud Pemerintah, yayasan pendidikan, orang tua siswa maupun mitra lainya untuk terus berkolaborasi dalam menjaga dan memperluas program makan bergizi gratis.
“Kami berharap kerja sama ini, dapat memberikan manfaat besar bagi anak-anak kita, terutama dalam mencegah stunting, meningkatkan daya konsentrasi belajar, serta menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik,” kata Makmur.
Laporan : Ika Astuti