SULTRABERITA.ID, KENDARI– Empat orang mahasiswi asal Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang menempuh pendidikan di China telah menyelesaikan masa karantina di Natuna Kepulauan Riau.
BACA JUGA :
- Musim Hujan & Cuaca Dingin: Awas, Ular Mengintai
- Wagub Hugua Sidak Progress Proyek Jalan Rusak Ruas Ronta-Lambale Butur
- CEO Tempo Digital Dijadwalkan Hadir di Kendari Lantik AMSI Sultra
- APBN Tekor Rp204,2 T hingga Pertengahan 2025, Ini Biang Keroknya
- Gubernur Sultra Jadi Irup Peringatan Hari Bhayangkara ke-79
Setelah dinyatakan steril dari wabah Corona, Sabtu 15 Februari 2020, seluruh mahasiswa kedokteran itu dipulangkan ke kampung halaman, di Kota Kendari melalui Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta.
Empat mahasiswi tersebut masing-masing Yayu Indah Maharani Hidayatullah, Klarasani Nurrahmi Safitri, Fitri Indar Dewi dan Nia Daniati Rusli
Di Bandara Jakarta, Asisten II Setda Sultra Sultra, Suharno, Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setda Sultra, Rony Yakob dan Kepala Kantor Penghubung Sultra, LM Nur Ramadhan hadir menjemput kedatangan para mahasiswa tersebut.
Rony Yakob mengatakan untuk sementara warga Sultra itu ditempatkan di Kantor Penghubung Sultra sebelum bertolak pulang kampung ke Sultra dalam waktu dekat.
Ia menyatakan seluruh mahasiswa tersebut dalam kondisi sehat. Beberapa dari mereka bahkan terlihat lebih ceria begitu dinyatakan bebas dari ancaman virus mematikan dari negeri tirai bambu.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Pendidikan Sultra, Asrun Lio menegaskan pemulangan para mahasiswa yang menempuh pendidikan di China menjadi tanggung jawab pemerintah.
“Seluruh yang berkaitan dengan kembalinya mereka dari Cina ke Indonesia menjadi tanggung jawab KBRI dan kebanyakan dari pelajar ini berasal dari Kabupaten Konawe,” ungkap Asrun Lio diwawancara via telepon selularnya, Sabtu 15 Februari 2020.
Dia juga menyebut tak ada seremoni penjemputan resmi dari pemerintah atas kedatangan mereka.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Sultra, dr Andi Hasnah mengatakan, penjemputan para mahasiswa tersebut dilakukan secara biasa. Ini disengaja demi menjaga kondisi psikologis mereka usai menjalani masa observasi di Natuna. Adm