BERITA TERKINIHEADLINE

Tekan Inflasi Jelang Ramadan, Disperindag Bakal Masifkan Program Pasar Murah

×

Tekan Inflasi Jelang Ramadan, Disperindag Bakal Masifkan Program Pasar Murah

Sebarkan artikel ini

LAJUR.CO, KENDARI – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyusun langkah konkret menekan inflasi daerah lewat program pasar murah. Menjelang perhelatan bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 2025, Disperidag akan memasifkan program pasar murah di sejumlah kabupaten di Sultra.

Plt Kepala Disperindag Sultra La Ode Fitrah Arsyad mengatakan, agenda tersebut sinkron dengan program 100 hari kerja Gubernur Sultra terpilih, Andi Sumangeruka (ASR) – Ir Hugua. Sebagaimana diketahui, pengendalian inflasi masuk dalam poin pertama dari total 15 Quick Wins 100 Hari Program Kerja ASR-Ir Hugua.

Baca Juga :  Beras Jadi Penyumbang Utama Inflasi di Kendari, Angkutan Udara Dominasi Deflasi

“Sebagai program penurunan inflasi daerah, target kami pasar murah dilaksanakan awal puasa dan menjelang Idulfitri,” ucap La Ode Fitrah Arsyad.

Pemetaan awal Disperindag Sultra, ada delapan daerah yang menjadi lokasi sasaran penyelenggaraan pasar murah. Delapan daerah tersebut meliputi Kota Kendari, Kabupaten Konawe, Konawe Utara, Konawe Kepulauan, Muna, Muna Barat, Buton Tengah, dan Buton Utara. Kota Kendari dan tujuh kabupaten itu dipilih lantaran masuk dalam kategori wilayah dengan indeks perkembangan harga (IPH).

Disperidag Sultra menekankan, ketersediaan produk yang berada di bawah kendali pemerintah seperti beras, minyak goreng, gula pasir, dan gas LPG 3 kg saat ini patut jaga karena kerap memicu pergolakan inflasi di daerah.

Baca Juga :  Mata Rantai Penjualan LPG 3 Kg Diperbaiki, Siap-Siap Pengecer Lenyap!

“Untuk komoditi bawang merah dan cabai rawit yang cenderung mengalami fluktuasi harga, kita pastikan distribusinya berjalan lancar. Karena ini juga yang sering bikin inflasi,” terangnya.

Menurut La Ode Fitrah, saat ini stok cabai dan bawang merah di Sultra relatif aman. Namun begitu, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sultra, mengantisipasi potensi lonjakan harga, terutama kebutuhan pokok masyarakat yang masih dipasok dari luar daerah Sultra.

“Cabe dan bawang kita masih bergantung dari luar. Jadi rantai distribusinya harus kita jaga,” sambungnya.

Baca Juga :  Owner Brand Lokal Jimivalle, Wakili Kampus UHO Bersaing di Startup Ecosystem Exposure Indonesia 2025

Lewat penyelenggaraan pasar murah tersebut, La Ode Fitrah berharap ketersediaan bahan pokok strategis masyarakat serta harga tetap terjaga selang periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Dengan begitu, target pemerintah menjaga inflasi dapat berjalan optimal.

Secara gamblang, La Ode Fitrah juga mengungkapkan jika pemantauan harga terhadap sejumlah komoditas penting di tiga pasar besar seperti Pasar Kota Lama, Pasar Basah Mandonga, dan Pasar Anduonohu. Pemantauan harga ini sangat penting untuk menentukan kebijakan intervensi dilakukan oleh pemerintah. Red

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x