LAJUR.CO, KENDARI – Muda, berprestasi dan punya jiwa bisnis mumpuni tepat disematkan pada sosok Muhammad Rafli Miyskaturizky. Mahasiswa Program Studi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo (UHO) ini sukses terpilih mewakili kampusnya dalam ajang “Startup Ecosystem Exposure Indonesia 2025”.
Program tersebut akan diselenggarakan pada 5-12 Januari 2025 di Jakarta dan Bandung, hasil kerja sama antara National University of Singapore (NUS) dan Yayasan Tarumanagara.
Rafli merupakan pendiri brand baju lokal bernama JimiValle. Bagi anak muda Kendari, tak asing dengan nama label baju lokal tersebut.
Keunggulan dari produk JimiValle diproduksi Rafli terletak pada desainya yang memiliki ciri khas mengangkat kultur budaya dan ikon-ikon yang ada di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Saat ini Rafli menyebut, produk baju yang dicetak terdiri dari 5 jenis desain dengan warna dan varian yang berbeda-beda. Ia mengatakan, ragam desain produk baju yang diproduksi dapat dicek langsung di instagram @Jimivalle.id.
Berkat kesuksesannya mengembangkan brand baju lokal, ia pun didapuk mewakili kampusnya bersaing di ajang Start Up Ecosystem Exposure Indonesia 2025.
Rafli menyatakan rasa bangga dan apresiasi atas dukungan berbagai pihak yang telah membantunya sehingga ia dapat mewakili UHO dalam program bergengsi tersebut.
“Merupakan kebanggaan tersendiri bisa mewakili universitas dalam program ini. Saya sangat mengapresiasi dukungan dari orang tua, teman, dan kerabat, yang membantu saya sampai pada titik ini dan bisa mengikuti Startup Ecosystem Exposure Indonesia 2025,” ujar Muhammad Rafli Miyskaturizky, Sabtu (28/12/2024).
Dalam mempersiapkan diri, Rafli fokus untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggrisnya, mengingat program ini bekerja sama dengan NUS dan seluruh kegiatan akan dilakukan dalam bahasa tersebut.
“Kami juga memperkuat dasar-dasar kewirausahaan. Kami diharapkan dapat berbagi ide-ide kewirausahaan atau startup yang sudah kami miliki,” tambah Rafli.
Sebagai mahasiswa yang memiliki pengalaman dalam menjalankan usaha kecil, Rafli akan membawa ide startup berbasis brand pakaian lokal yang ia dirikan di Kota Kendari. Usaha tersebut merupakan hasil dari program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) Kemendikbud.
Dengan keunikan produk yang ditawarkan, brand Jimi Valle sukses di pasaran. Brandnya dilirik maju berkompetisi di pentas nasional karena keunggulan dari sisi ide dan pengembangan bisnis.
Rafli menyadari bahwa tantangan besar akan muncul dalam kompetisi ini, terutama dalam beradaptasi dengan lingkungan internasional.
“Kami akan bertemu dengan peserta dari seluruh Indonesia, termasuk dari NUS. Untuk itu, saya cukup percaya diri dengan apa yang kami miliki dalam hal pengetahuan kewirausahaan dan startup,” kata Rafli.
Di tengah persiapan untuk program ini, Rafli juga tengah menghadapi ujian akhir semester (UAS). Ia memiliki target agar seluruh ujian yang dijadwalkan dapat diselesaikan sebelum keberangkatannya, sehingga ia bisa fokus pada kegiatan tersebut.
Setelah mengikuti program ini, Rafli berharap dapat terus berkembang di dunia kewirausahaan. Ia juga ingin menginspirasi generasi muda di Kendari untuk lebih percaya diri dalam mengembangkan potensi mereka.
“Saya ingin mengajak anak-anak muda, terutama Gen Z di Kota Kendari, yang memiliki minat dan bakat dalam kewirausahaan, untuk mengembangkan potensi mereka lebih jauh. Kita bisa berkembang lebih dari yang kita kira,” ungkap Rafli
Laporan: Ika Astuti