SULTRABERITA.ID, KENDARI – PJ Sekda Sultra, La Ode Ahmad P Bolombo menggelar rapat koordinasi bersama Tim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI di Kantor Gubernur Sultra, Rabu 18 Desember 2019.
Audiensi tersebut secara spesifik membahas agenda investasi aspal Buton di Sultra.
“Baru saja ada pertemuan bersama Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI. Kita membahas bagaimana pengembangan potensi aspal Buton di Sultra,” ujar La Ode Ahmad diwawancarai Sultraberita.id di ruang kerjanya, Rabu 18 Desember 2019.

BACA JUGA :
- Tips Membeli Tiket Pesawat Murah agar Liburan Keluarga Lebih Hemat
- Cuma Scan Rp5, Dapat Snack! Cara Unik GenBI UHO Kenalkan QRIS ke Mahasiswa
- 14 Poin Krusial Substansi Revisi KUHAP yang Bakal Diketok DPR
- Pertumbuhan Ekonomi Tangguh, Sultra Masuk 10 Daerah dengan Pengangguran Terendah Nasional
- Lebih Mematikan dari Covid, Penyakit Ini Susah Hilang dari RI
Aspal Buton Sultra dilirik sebagai potensi yang patut digarap serius oleh pemerintah.
Inilah mengapa, kata La Ode Ahmad, pemerintah pusat mengutus Tim Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI secara khusus hadir membahas bagaimana mendorong optimalisasi penggunaan aspal Buton.
Pemprov Sultra, kata La Ode Ahmad menyambut positif langkah tersebut. Sebagai bentuk komitmen, daerah menjamin kemudahan investasi agar aspal Buton bisa mendunia dan memberi kesejahteran bagi masyarakat Sultra.
“Menurut catatan, potensi aspal Buton memang belum dieksplorasi maksimal. Padahal kualitasnya setara dengan aspal Trinidad. Hanya dua di dunia yang memiliki kualitas aspal terbaik, Buton dan Trinidad. Makanya pemerintah pusat memberi perhatian besar sehingga mengutus tim Kemenko Maritim ke sini. Ini momen ‘Buton Mengaspal Dunia’,” jelas La Ode Ahmad.

Rapat koordinasi dengan Tim Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI tersebut turut dihadiri Dinas ESDM Sultra dan stakeholder terkait.
Model pengembangan aspal Buton sendiri, lanjut La Ode Ahmad, sebagaimana diusul oleh Pemprov Sultra wajib menerapkan pola garapan layaknya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Dengan begitu, dapat memberi multiplier effect besar bagi daerah selaku lumbung aspal.
“Ini menjadi momentum agar aspal Buton dapat dioptimalisasikan penggunaannya dengan menetapkan KEK di Buton. Hadirnya kawasan industri aspal Buton berpusat di Pulau Buton secara otomatis investasi, daya saing, industri, tenaga kerja pariwisata dan pusat ekonomi baru akan tumbuh dan berkembang di Sultra,” papar pejabat Kemendagri itu.
KEK industri aspal Buton rencananya akan dipusatkan di Lawele Kabupaten Buton Sultra. La Ode Ahmad mengatakan sumber daya aspal Buton diketahui mencapai 564 juta ton dengan nilai ekonomi setara Rp 282 Triliun.
Pertemuan hari ini merupakan hasil tindak lanjut rakor tingkat pusat yang telah difasilitasi bersama Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI dan kementrian terkait dengan Pemprov Sultra. Adm




