LAJUR.CO, KENDARI – Hari Raya Idul Adha tiba, waktunya menyantap sate kambing dan sapi. Olahan makanan dengan cara dibakar memang selalu menggiurkan dan bikin ngiler, tapi tahukah kamu, ada bahaya mengintai jika kamu mengonsumsinya secara berlebihan?
Makan sate atau steak ternyata bisa tingkat risiko kanker. Sebab, sate atau steak mengandung zat karsinogen. Apa itu karsinogen? Mari kita bahas lebih lanjut.
dr. Andhika Rachman, Konsultasi Hematologi dan Onkologi Medik dari Eka Hospital Cibubur, karsinogen merupakan zat kimia yang terbentuk melalui proses pembakaran, tepatnya ketika daging dipanggang dan dipengaruhi oleh temperatur tinggi dalam waktu lama. Ini membuat daging sate atau steak tampak menghitam atau gosong. Karsinogen dapat menyebabkan kerusakan sel yang pada akhirnya dapat mengakibatkan penyakit kanker.
Pada makanan sate atau steak, asam amino, gula, dan creatine dalam daging merah akan bereaksi pada suhu tinggi yang membentuk heterocyclic amines (HCAs) atau zat pembentuk karsinogen. Daging merah jika dimasak dengan suhu terlalu panas akan berubah jadi karsinogen, seperti sate atau steak yang dibakar dengan arang membuat kandungan zat karsinogen menjadi lebih meningkat.
“Jika ingin mengkonsumsi daging merah, disarankan memilih daging merah yang masih segar, yang kemudian masak daging itu dengan cara yang sehat. Hal ini akan lebih baik daripada mengkonsumsi daging olahan pabrik,” papar dr. Andhika, Selasa (27/6).
“Selain itu mengolah daging merah dengan cara direbus atau dikukusnya akan lebih baik daripada digoreng atau dibakar, hal ini akan membuat berkurangnya zat karsinogen pada daging tersebut.”
Kalau zat karsinogen sudah masuk ke dalam tubuh, risiko kanker usus besar bisa terjadi. Adapun gejala kanker usus besar meliputi:
– Susah buang air besar
– Pendarahan
– Sering kram
– Lemas
– Penurunan berat badan
Bagaimana cara meminimalisir zat karsinogen?
Menurut dr. Andhika, hal yang pertama yang bisa dilakukan adalah merendam bumbu dan daging sebelum dimasak guna mengurangi kemungkinan makanan yang dibakar gosong.
Kedua, kalau bisa lemak pada daging dibuang saja. Jika ingin konsumsi sate ayam atau sate kambing, disarankan jangan menggunakan lemak. Ini karena lemak yang terbakar akan meneteskan minyak sehingga menimbulkan asap dan mengasapi daging.
Hindari juga meratakan tingkat kematangan pada daging, jangan membalikkan daging menggunakan garpu, tapi gunakanlah penjepit. Sebab jika terkena arang, ini bisa membuat zat kimia mengasapi daging. Terakhir, jangan letakkan daging terlalu dekat dengan arang atau api.
“Walaupun konsumsi sate atau steak dapat meningkatkan kanker, terdapat langkah untuk meminimalisirnya, seperti saat memanggang sate atau steak usahakan jangan terlalu lama atau bahkan sampai menghitam (gosong). Karena hal inilah yang menjadi pemicu utama meningkatkan terjadinya kanker,” paparnya. Adm
Sumber : Kumparan.com