- Khawatir berlebihan tentang beberapa hal selama setidaknya enam bulan.
- Kesulitan mengendalikan kecemasan, yang dapat mengganggu kemampuan untuk berfungsi.
- Gejala fisik GAD dapat mencakup kegelisahan, kesulitan berkonsentrasi dan masalah tidur.
Efek overthinking
Overthinking bisa mempengaruhi kesehatan tubuh kita. Berikut efek overthinking pada tubuh:
1. Efek pada otak
Stres cenderung memiliki efek mendalam pada organ. Kortisol dapat merusak dan membunuh sel-sel otak di hipokampus.
Terlalu banyak berpikir juga dapat mengubah fungsi otak dengan mengubah struktur dan konektivitasnya. Para peneliti di University of California, Berkeley juga mengungkapkan bahwa stres kronis menyebabkan masalah mental seperti kecemasan dan gangguan mood.
2. Masalah pencernaan
Overthinking dapat menyebabkan stres, yang pada gilirannya mempengaruhi sistem pencernaan Anda.
Paparan stres menyebabkan masalah gastrointestinal seperti penyakit radang usus, sindrom iritasi usus, perubahan motilitas gastrointestinal dan sekresi lambung, peningkatan permeabilitas usus dan perubahan mikrobiota usus.
3. Masalah pada jantung
Terlalu banyak berpikir dan khawatir secara dapat membahayakan kesehatan jantung Anda. Hal tersebut bisa menyebabkan berbagai masalah jantung seperti nyeri dada dan takikardia.
4. Masalah pada kulit
Kecemasan, stres, dan pemikiran berlebihan yang terus-menerus memengaruhi kulit.
Stres emosional yang disebabkan oleh kekhawatiran dapat mempengaruhi atau bahkan memperburuk sejumlah gangguan kulit seperti psoriasis, dermatitis atopik, pruritus, alopecia, areata dan dermatitis seboroik. Stres menyebabkan peradangan di dalam tubuh, yang menyebabkan peradangan pada kulit.
Sistem kulit yang saling berhubungan kompleks, sistem endokrin dan sistem kekebalan tubuh dipengaruhi oleh stres kronis, memperburuk penyakit kulit. Adm
Sumber : Kompas.com