LAJUR.CO, JAKARTA – Topik seputar “begal rekening” sedang ramai dibicarakan di media sosial. Hingga Senin (20/6/2022), sebanyak 9.339 pengguna Twitter membahas mengenai topik “Awas Begal Rekening”, di mana topik ini masuk dalam salah satu trending topik Twitter.
Begal rekening adalah upaya segerombolan orang yang saling membantu untuk merampas harta benda (dalam hal ini rekening) korban.
Biasanya, pelaku akan menguras habis rekening milik korban. Tentunya tindakan ini merugikan bagi masyarakat dan harus diantisipasi agar tidak terjadi pada diri kita.
Ciri-ciri begal rekening
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengidentifikasi ada 4 modus social engineering (soceng) yang mirip dengan aksi begal rekening.
Adapun ciri-cirinya, yakni:
- Oknum atau pelaku mulai berpura-pura sebagai petugas bank namun meminta atau menanyakan password, PIN, MPIN, dan OTP.
- Oknum atau pelaku menanyakan data pribadi
- Menghubungi nasabah lewat telepon
- Menghubungi korbannya lewat akun media sosial
- Menghubungi korbannya lewat email dan website bank
Modus social engineering atau soceng
Dikutip dari OJK, ada 4 modus begal rekening.
Berikut rinciannya:
- Info perubahan tarif transfer bank
Penipu berpura-pura sebagai pegawai bank dan menyampaikan informasi perubahan tarif transfer bank kepada korban. Penipu meminta korban mengisi link formulir yang meminta data pribadi seperti PIN, OTP, dan password.
- Tawaran menjadi nasabah prioritas
Penipu menawarkan iklan upgrade menjadi nasabah prioritas dengan segudang rayuan promosi. Penipu akan meminta korban memberikan data pribadi seperti Nomor Kartu ATM, PIN, OTP, Nomor CVV/CVC, dan password.
- Akun layanan konsumen palsu
Akun media sosial palsu yang mengatasnamakan bank. Akun biasanya muncul ketika ada nasabah yang menyampaikan keluhan terkait layanan perbankan.
Pelaku akan menawarkan bantuan untuk menyelesaikan keluhannya dengan mengarahkan ke website palsu pelaku atau meminta nasabah memberikan data pribadinya.
- Tawaran menjadi agen laku pandai
Penipu menawarkan jasa menjadi agen laku pandai bank tanpa persyaratan rumit. Penipu akan meminta korban mentransfer sejumlah uang untuk mendapatkan mesin Electronic Data Capture atau EDC.
Sebagai informasi, EDC adalah sebuah alat penerima pembayaran yang dapat menghubungkan antar rekening bank.
Pada umumnya, bentuk mesin EDC adalah seperti telepon genggam model lama dengan layar yang kecil.
Secara umum, komponen yang adalah di dalam mesin EDC adalah Graphical User Interface (GUI). Fungsinya untuk memasukan berbagai data, memvalidasi data yang masuk dan sebagai alat untuk pembuatan laporan dari analisis data yang telah dikumpulkan.
Mesin EDC diterbitkan oleh perbankan dan dapat terkoneksikan dengan server perbankan.
Mandiri Fungsi mesin EDC
Secara lebih rinci, fungsi mesin EDC adalah sebagai berikut:
- Mesin EDC digunakan sebagai alat gesek tunai.
- Untuk memperlancar transaksi pembayaran.
- Mempermudah konsumen dalam melakukan pembayaran, karena konsumen tidak perlu membawa uang tunai.
- Mesin EDC digunakan untuk mempermudah kasir karena tidak perlu memberikan uang kembalian kepada konsumen.
- Meminimalkan risiko negatif dan mencegah terjadinya pembayaran dengan uang palsu. Menghemat banyak waktu dan tenaga kedua belah pihak.
Antisipasi modus begal rekening
Agar kita terhindari dari aksi begal rekening, Anda perlu mengingat-ingat langkah berikut:
- Petugas bank tidak akan meminta atau menanyakan password, PIN, MPIN, OTP, atau data pribadi Anda.
- Cek keaslian nomor telepon, akun media sosial, alamat email, dan website resmi bank. Adm
Sumber : Kompas.com