LAJUR.CO, JAKARTA – Ada beberapa kebiasaan yang bisa menyebabkan radang usus buntu. Kebiasaan-kebiasaan penyebab usus buntu ini terkait dengan pola makan sehari-hari.
Penyakit usus buntu adalah peradangan pada usus buntu atau apendiks yang terletak di sisi kanan bawah perut. Peradangan terjadi saat usus buntu tersumbat oleh kotoran, benda asing, atau tumor.
Selain itu, penyumbatan juga dapat terjadi akibat infeksi. Pembengkakan radang usus buntu bisa menjadi respons tubuh dalam menghadapi infeksi.
Kondisi ini memicu timbulnya sakit perut di dekat pusat yang kemudian bergerak ke kanan bawah perut. Anda harus waspada karena kondisi ini dapat memburuk dalam hitungan jam.
Melansir Healthline, gejala usus buntu lain yang mungkin dirasakan termasuk mual, muntah, sembelit atau diare, tidak bisa kentut, demam, hilang nafsu makan, perut bengkak, dan ingin buang air besar.
Kebiasaan Penyebab Usus Buntu
Gangguan pada usus ini diketahui dapat disebabkan oleh beberapa kebiasaan yang kerap dianggap sepele, tetapi tanpa disadari rutin dilakukan.
Maka dari itu, penting untuk mengetahui beberapa kebiasaan yang menyebabkan usus buntu berikut ini, mengutip berbagai sumber.
Ini merupakan kebiasaan yang sering dianggap sepele.
Kebiasaan satu ini dapat menyebabkan kotoran menumpuk dan mengeras yang dapat menyumbat usus buntu. Lama-kelamaan bakteri akan berkembang di dalamnya hingga menyebabkan peradangan usus buntu.
Jarang mencuci tangan juga jadi kebiasaan penyebab usus buntu yang lain.
Biasakan untuk rutin mencuci tangan. Jika tidak, akan ada banyak kuman ataupun cacing yang dapat bertahan di tangan dan tertelan tanpa Anda sadari.
Kuman dan cacing yang tertelan ini dapat menyebabkan infeksi saluran cerna yang bisa berbahaya. Radang usus buntu dapat terjadi akibat kuman yang menyebar sampai ke apendiks.
Faktanya, ada beberapa jenis daging instan yang justru menjadi pilihan terburuk untuk dikonsumsi setiap hari.
Daging olahan memiliki senyawa yang bisa membuat usus buntu meradang. Makanan kalengan ini juga bisa meningkatkan risiko kanker perut dan usus.
5. Sering terpapar polusi udara
Sebuah studi oleh Environmental Health Perspectives mengungkapkan bahwa terpapar polusi udara dapat meningkatkan risiko usus buntu meradang.
Hal ini kemungkinan disebabkan oleh tingkat ozon yang tinggi sehingga membuat Anda lebih rentan terinfeksi bakteri dan virus. Saat tubuh terinfeksi, bakteri atau virus dapat menyebar ke usus buntu sehingga membuatnya meradang.