SULTRABERITA.ID, KONAWE – Lembaga Jasa Pelatihan Training dan Penyuluhan (LJPTP) Sulawesi Tenggara (Sultra) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe menggelar Workshop Pembuatan E-Modul 4.0 Video Pembelajaran Interaktif Integratif Basis Online, Senin, 27 Januari 2020.
BACA JUGA :
- Jejak Immanuel Ebenezer, Sempat Kunker Tambang di Sultra Sebelum Kena OTT Dugaan Pemerasan
- KPK OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer Terkait Dugaan Pemerasan
- Inovasi BI – DLH Sultra: Daur Ulang Limbah Racik Uang Kertas Jadi Furniture Ecobrick Ramah Lingkungan
- Kejar Pajak Shadow Economy di 2026, Sri Mulyani Incar Pedagang Eceran
- Pertamina Patra Niaga Sulawesi Tanam 1.000 Bibit Mangrove di Cagar Alam Panua
Kegiatan melibatkan peserta ratusan guru perwakilan setiap sekolah di Kabupaten Konawe.
“Dengan mengikuti workshop ini diharapkan seluruh guru di Kabupaten Konawe bisa meningkatkan kompetensi dalam proses pembelajaran, utamanya di era 4.0 dimana semua berbasis online,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Konawe, Suryadi.
Workshop Pembuatan E-Modul 4.0 Video Pembelajaran Interaktif Integratif Basis Online ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru di Konawe.
“Kami bermitra dengan LJPTP Sultra yang dimana mereka juga bermitra dengan lembaga-lembaga sosial dan pendidikan yang ada di Jakarta, Makassar dan Sultra itu sendiri,” jelas Kadis yang baru saja meraih gelar doktor tersebut.
“Ini sangat penting bagi guru karena melalui pelatihan ini guru – guru diberikan pengetahuan tentang pembuatan modul yang unik dan menarik karena dalam e-modul terdapat video dan desainnya sangat kekinian. Dengan begitu siswa-siswi tidak akan bosan dalam belajar. Ini sudah ke lima kalinya kami bermitra dengan LJPTP dalam mengadakan kegiatan-kegiatan berbasis kekinian, seperti workshop, seminar, training, dan lain-lain,” paparnya panjang lebar.
Sementara itu, Ketua LJPTP Sultra, Laenggewi menjelaskan lembaga yang didirikannya memiliki ruang lingkup bidang pendidikan yang fokus pada upaya peningkatan kapasitas guru. Diantaranya mencakup program workshop, seminar, training dan pemetaan minat anak.
“Sejauh ini kami telah mengadakan berbagai kegiatan di sejumlah kabupaten, seperti Konawe, Konawe utara, Konawe Selatan, dan Kendari. Peminat cukup banyak, paling rendah pesertanya 100 orang di awal-awal berjalannya lembaga kami. Setelah itu peserta semakin banyak hingga 300 peserta,” pungkasnya. Adm