SULTRABERITA.ID, KENDARI– Empat orang mahasiswi asal Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang menempuh pendidikan di China telah menyelesaikan masa karantina di Natuna Kepulauan Riau.
BACA JUGA :
- WHO Desak Harga Minuman Manis Naik 50 Persen demi Selamatkan Jutaan Nyawa
- Bank Sultra Minta AMSI Kawal dan Jadi Kontrol Sosial Bagi Industri Jasa Keuangan
- Edwin Permadi Dikukuhkan Sebagai Kepala BI Sultra
- Bikin Bangga ! Pelajar Asal Mubar, Kendari, dan Wakatobi Wakili Sultra di Paskibraka Nasional 2025
- Satu Hari Saja! Promo Bolu Spesial di Asia Baru Sambut Hari Bank Indonesia
Setelah dinyatakan steril dari wabah Corona, Sabtu 15 Februari 2020, seluruh mahasiswa kedokteran itu dipulangkan ke kampung halaman, di Kota Kendari melalui Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta.
Empat mahasiswi tersebut masing-masing Yayu Indah Maharani Hidayatullah, Klarasani Nurrahmi Safitri, Fitri Indar Dewi dan Nia Daniati Rusli
Di Bandara Jakarta, Asisten II Setda Sultra Sultra, Suharno, Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setda Sultra, Rony Yakob dan Kepala Kantor Penghubung Sultra, LM Nur Ramadhan hadir menjemput kedatangan para mahasiswa tersebut.
Rony Yakob mengatakan untuk sementara warga Sultra itu ditempatkan di Kantor Penghubung Sultra sebelum bertolak pulang kampung ke Sultra dalam waktu dekat.
Ia menyatakan seluruh mahasiswa tersebut dalam kondisi sehat. Beberapa dari mereka bahkan terlihat lebih ceria begitu dinyatakan bebas dari ancaman virus mematikan dari negeri tirai bambu.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Pendidikan Sultra, Asrun Lio menegaskan pemulangan para mahasiswa yang menempuh pendidikan di China menjadi tanggung jawab pemerintah.
“Seluruh yang berkaitan dengan kembalinya mereka dari Cina ke Indonesia menjadi tanggung jawab KBRI dan kebanyakan dari pelajar ini berasal dari Kabupaten Konawe,” ungkap Asrun Lio diwawancara via telepon selularnya, Sabtu 15 Februari 2020.
Dia juga menyebut tak ada seremoni penjemputan resmi dari pemerintah atas kedatangan mereka.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Sultra, dr Andi Hasnah mengatakan, penjemputan para mahasiswa tersebut dilakukan secara biasa. Ini disengaja demi menjaga kondisi psikologis mereka usai menjalani masa observasi di Natuna. Adm