LAJUR.CO, KENDARI – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se- Sulawesi Tenggara menggelar aksi damai penolakan tambang di depan Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (14/3/2022).
Pantauan awak media, aksi demo menolak aktivitas pertambangan di Pulau Wawonii Kabupaten Konawe Kepulauan berakhir ricuh. Sejumlah pengunjuk rasa diketahui terkena lemparan batu saat rusuh antara aparat kepolisian dan demonstran.
“Ada salah seorang mahasiswa yang terkena lemparan batu pada bagian kepala,” ungkap Koordinator Lapangan (Korlap), Zulkarnain.
Dalam aksinya, ratusan mahasiswa mendesak bertemu Gubernur Sultra, Ali Mazi untuk menyampaikan tuntutan agar mencabut IUP tambang di Konawe Kepulauan. Pasalnya, aktivitas tambang diketahui tidak sesuai dengan UU No. 1 Tahun 2014 JO UU No. 27 Tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
Mereka menyebut, eksploitasi tambang di Konsep oleh PT GKP juga ditengarai melanggar Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 2 Tahun 2014 RTRW Provinsi Sultra Tahun 2014-2034.
“Mendesak Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk segera melakukan evaluasi terhadap Peraturan Daerah Konawe Kepulauan No. 2 Tahun 2021 yang tidak sesuai dengan UU No. 1 Tahun 2014 JO UU No. 27 Tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dan Perda Sulawesi Tenggara No. 9 Tahun 2019 – 2023 tentang rencana zonasi wilayah dan pulau-pulau kecil, dan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara No. 2 Tahun 2014 RTRW Sultra Tahun 2014-2034,” terang korlap aksi, Zulkarnain.
Sayangnya, niat mahasiswa bertemu Gubernur Ali Mazi urung terlaksana. Ali Mazi dan rombongan gubernur se-Indonesia diketahui tengah berada di Ibu Kota Negara (IKN) Provinsi Kalimantan Timur bersama Presiden RI Joko Widodo.
Ratusan pengunjuk rasa pun harus pulang dengan tangan kosong.
“Hanya Asisten satu orang yang menemui kami. Tetapi beliau tidak punya kewenangan untuk mengambil kebijakan. Gubernur Sultra dan Wagub Sultra sedang di luar kota,” tutup Zulkarnain. Adm