SULTRABERITA.ID, KENDARI – Kepolisian Resor (Polres) Kendari membubarkan aksi demonstrasi puluhan mahasiswa dari Aliansi Rakyat Sultra Menggugat (ARSM) di Sekertariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra, Senin, 23 Maret 2020.
Sekitar 20 orang mahasiswa diangkut dalam mobil patroli Polresta Kendari yang mengamankan gelaran unjuk rasa hari itu. Aksi dianggap meresahkan masyarakat di tengah mewabahnya virus corona yang telah merembes masuk ke Sultra.
BACA JUGA :
- Masa Jabatan Rektor UHO Diperpanjang, Ini Alasan Kementerian
- Pemuda Asal Sulawesi Tenggara Ciptakan Search Engine ‘Google’ Karya Anak Bangsa
- Langit RI Bakal Tertutup Awan, BMKG Ingatkan Siaga Sepekan ke Depan
- Musim Hujan & Cuaca Dingin: Awas, Ular Mengintai
- Wagub Hugua Sidak Progress Proyek Jalan Rusak Ruas Ronta-Lambale Butur
Kabag Ops Polresta Kendari, AKP Andry Setiawan mengatakan pembubaran dan penangkapan para pengunjuk rasa sesuai instruksi dan arahan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jendral Idham Azis.
“Untuk tidak beraktivitas di luar rumah sementara waktu dan ini perintah Kapolri agar tidak melakukan kegiatan seperti seminar, lokakarya, konser musik, festival, bazzar, pasar malam, pameran, unjuk rasa, kegiatan olahraga, kesenian, jasa hiburan, pawai, karnaval hingga resepsi keluarga,” ungkap Andry.
Aksi unjuk rasa menuntut agar DPRD Provinsi Sultra untuk segera menghentikan revisi Undang-undang Omnibus Law serta mendesak Kapolda Sultra segera menyelesaikan kasus penembakan dua orang mahasiswa UHO. Adm