LAJUR.CO, KENDARI – Pemerintah Kota Kendari melakukan kunjungan kerja guna meninjau dan mengkaji ulang perpanjangan kontrak kerjasama dengan pengelola Pasar Basah Kecamatan Mandongaq, Kota Kendari, Senin (17/10/2022).
Kunjungan kerja ini sekaligus dalam rangka pemeriksaan kegiatan tahunan untuk mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada tahun 2023 mendatang.
Namun, kondisi Pasar Basah Mandonga dinilai belum dikelola secara optimal terlebih dalam meningkatkan pendapatan para pedagang yang mengandalkan penghasilan dari aktivitas perdagangan di lokasi tersebut.
“Pemerintah Kota Kendari, pada tanggal 06 Oktober 2022 Sulkarnain Kadir mulai menerbitkan surat yang ditujukkan pada pengelola pasar yang ada di Pasar Mandonga. Untuk perpanjangan kerjasama sudah tidak memungkinkan lagi” ujar PJ Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu.
Menurut pengakuan para pedagang kepada awak media Lajur.co, Selasa (18/10/2022), mereka sudah tidak nyaman dengan adanya sampah yang berserakan dimana-mana. Bahkan ada aspirasi pedagang yang tidak dipenuhi oleh pengelola pasar.
Salah satu pedagang yang tidak bersedia disebutkan namanya ini, mengaku membayar iuran sebesar Rp3.000, setiap harinya untuk pengelolaan kebersihan pasar.
“Kita bayar tiga ribu rupiah per hari untuk kebersihan. Petugas kebersihan mulai kerja pukul 18.30 WITA. Jadi kalau malam di sini sudah tutup,” ujar salah satu pedagang.
Nasib buruk diderita para pedagang ketika musim hujan dan terjadi banjir. Apalagi jika pengelola pasar tidak berada di tempat, mereka akan mengalami kebanjiran jika mesin pembuangan tidak dinyalakan.
“Jadi itu nanti air dari atas masuk ke dalam, kalau sudah banjir, kita pedagang yang bersihkan semuanya. Kalau sudah begitu, tidak ada pembeli yang datang,” lanjutnya.
LAPORAN: NOVITA & NISA ANDRIANI
EDITOR : JENI
