BERITA TERKINIKESEHATANNASIONAL

8 Kebiasaan yang Tanpa Disadari Jadi Gejala Kecemasan

×

8 Kebiasaan yang Tanpa Disadari Jadi Gejala Kecemasan

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi super terorganisir jadi salah satu tanda kecemasan. Foto : Ist

LAJUR.CO, KENDARI – Gejala kecemasan bisa saja muncul tanpa disadari. Ada pun beberapa kebiasaan sepele yang bisa menandakan kecemasan.

Psikolog klinis Alicia H. Clark mengatakan bahwa gejala kecemasan bisa terlihat samar pada seseorang.

“Kebiasaan aneh seperti mengelupas kulit, menggigiti kuku, dan memutar-mutar rambut sering dilakukan orang untuk menenangkan diri dan menyibukkan diri saat merasa tidak nyaman,” kata Clark, seperti dikutip dari Bustle.

Tanpa sadar Anda mungkin melakukan deret kebiasaan berikut. Ada baiknya Anda membicarakan dengan tenaga profesional jika kebiasaan sampai di tahap mengganggu dan sulit dihilangkan.

1. Memelintir atau menarik rambut
Kebiasaan memelintir atau menarik helai rambut terus-menerus bisa jadi tanda kecemasan. Helen Odessky , psikolog klinis dan penulis, berkata bahwa perilaku ini dilakukan guna menenangkan diri dari kecemasan.

“Memainkan rambut secara berlebihan bisa jadi tanda kecemasan dan yang paling ekstrem disebut trikotilomania [dorongan untuk menarik rambut],” jelas dia. Efeknya tidak main-main. Sebab, jika sampai di titik trikotilomania, akan terjadi kebotakan dan bercak tipis di kulit kepala.

Baca Juga :  Kabareskrim Dilaporkan ke Propam Terkait Dugaan Suap Tambang Ilegal

2. Super terorganisir
Kedengarannya memang positif, tapi kebiasaan jadi orang yang super terorganisir bisa menandakan Anda mengalami kecemasan.

Bagaimana yang disebut dengan ‘super terorganisir’?

Misalnya, Anda membuat daftar tugas (to do list) begitu panjang dan detail, mengatur meja beberapa kali dalam sehari, dan sering merapikan rumah.

“[Kecemasan] dapat membuat Anda merasa di luar kendali dan beberapa orang mengatasinya dengan menjadi sangat terorganisir,” kata Odessky.

Jika Anda tidak merasa tertekan, kemungkinannya tidak masalah. Namun, jika Anda sulit beristirahat sebelum segala sesuatunya beres, maka sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga profesional.

3. Ganti baju berkali-kali
Sering ganti baju sebelum kerja atau bepergian? Hal ini bisa menandakan Anda lebih dari sekadar tidak menyukai apa yang Anda kenakan. Terapis Elizabeth Cush berkata kebiasaan ini bisa jadi salah satu tanda kecemasan.

Baca Juga :  Beri Layanan Gratis, BKKBN Sultra Edukasi Pap Smear & Deteksi Dini Penyakit Kanker Serviks

“Terkadang kecemasan muncul sebagai ketidaknyamanan fisik. Kecemasan bisa membuat kain terasa menjengkelkan, atau lingkar pinggang terasa selalu ketat atau longgar, atau hanya rasa tidak nyaman secara keseluruhan dalam pakaian,” jelasnya.

4. Menggigiti kuku
Orang yang cemas atau berpikir berlebihan (overthinking) rentan memiliki kebiasaan menggigiti kuku. Tak hanya menandakan masalah kesehatan mental, kebiasaan ini bisa jadi awal masalah kesehatan fisik. Ingat, tangan adalah transportasi umum buat kuman dan bakteri masuk tubuh.

5. Menggertakkan gigi
Kecemasan bisa membuat orang menggertakkan gigi. Jika dibiarkan, menggertakkan gigi atau bruxism akan menciptakan ketegangan dan memicu sakit kepala.

Ketegangan muntul karena rahang bawah terhubung dengan tengkorak lewat sendi temporomandibular. Bruxism biasanya terjadi di malam hari dan Anda akan merasakan pusing serta tegang di bagian rahang pada pagi hari.

6. Menggerakkan kaki
Pernah dengar sindrom kaki gelisah? Kondisi ini membuat orang memiliki dorongan kuat untuk menggerakkan kaki sebagai kompensasi otak yang hiperaktif atau terlalu banyak hal yang dipikirkan.

Baca Juga :  Potret Kumuh Arena Dayung Sultra: Rutin Boyong Emas, Asramanya Nyaris Roboh Dimakan Rayap

Seperti dikutip dari Health Shot, sindrom kaki gelisah termasuk dalam tanda kecemasan yang akan menguras energi. Orang bisa merasa pusing, bingung, dan lelah.

7. Menunda-nunda
Kebiasaan menunda jadi pembunuh produktivitas sekaligus tanda kecemasan. Anda sadar banyak yang harus dilakukan. tapi kewalahan dan akhirnya tidak melakukan apa-apa.

Kebiasaan ini sebenarnya bisa dihilangkan, tetapi Anda harus disiplin. Anda memiliki agenda atau to do list yang jelas berikut waktu pengerjaannya.

8. Terlalu sering minta maaf
Minta maaf itu baik, tetapi saat dilakukan terlalu sering bisa menandakan orang mengalami kecemasan.

“Merasa bersalah akan sesuatu, yang di luar kontrol, dan terbiasa memasukkan segala sesuatunya ke dalam hati, yang mana mengakibatkan perasaan perlu minta maaf untuk hampir semua hal,” jelas psikoterapis Janika Joyner. Adm

Sumber : CNNIndonesia.com

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x